➸ Kursi penting. | 2

3.6K 790 90
                                    

Note*
• Benua : Luxidos (Utara)
• Pemegang Megan Throne : Kingston.
• 7 Kingdoms : Kingston, Gravhara, Severon, Rivaderm, Cauvahn, Vilbert, Nibelhain.

Semerbak bunga Sweet Alyssum yang berwarna putih dan tersusun rapi, nampak menyegarkan indra penciuman dan juga penglihatan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Semerbak bunga Sweet Alyssum yang berwarna putih dan tersusun rapi, nampak menyegarkan indra penciuman dan juga penglihatan. Taman bunga di Kingston memang selalu indah, meski taman itu di dominasi oleh bunga mawar. Kita semua sudah bisa menebak, siapa yang menyukai bunga mawar di antara para bangsawan.

Iya, benar.
Putri Roseanne Alfanexta Kingston. Putri Bungsu dari tujuh bersaudara di Clan itu, anak Raja Austin dan Ratu Yuri.

Rose sangat menyukai Bunga mawar, bahkan seluruh taman bunga di Kingston hendak ia penuhi dengan bunga itu, namun akhirnya ia menyisihkan seperempat lahan untuk sahabat baiknya, Lalysa. Dan Lalysa memutuskan untuk menanam bunga sweet alyssum berwarna putih yang segar, nampak selaras dengan bunga milik Rose yang berwarna merah.

Gadis manis itu sangat di manja oleh keenam kakak nya. Pangeran Jeffri, Pangeran Kris yang kini telah menjadi Raja di Clan Rivaderm, Pangeran Ong, Pangeran Younghoon, Pangeran Xiaojun, dan Pangeran Hendery. Apapun yang gadis itu pinta, selalu di turuti oleh keenam kakaknya. Namun lelaki yang paling Rose hindari di dalam istana adalah, Ayahnya.
Raja Austin cukup tegas mendidik Rose, ia diperintah untuk berlatih pedang, menguasai tekhnik bertempur, dan harus memahami setiap buku di perpustakaan. Rose benar-benar kesal.
Karena Rose pada dasarnya lebih suka menghabiskan waktu di taman, merajut gaun, mempelajari tata rias, dan yang paling ia sukai adalah... Belajar memasak di dapur bersama para dayang. Namun semua itu terpaksa harus ia lakukan secara diam-diam, karena jika Raja Austin tau, pasti Rose akan kena hukuman, yakni dikurung dalam kamar nya selama tiga hari. Menyebalkan bukan?

Sedangkan Lalysa sendiri, malah lebih menyukai belajar di perpustakaan, mempelajari teori bermain pedang, dan diam-diam suka memperhatikan para prajurit berlatih setiap pagi. Meski sering di pinta oleh Rose untuk menemani nya ikut bermain pedang langsung, namun gadis itu sampai detik ini selalu menolak. Alasan nya karena fisik Lalisa tak cukup tangguh untuk memegang pedang yang cukup berat itu.

Secara alami, para Targaryen terlahir dengan otak cerdas, namun mereka tak cukup tangguh dalam permainan fisik. Rambut putih platinum mereka selalu menjadi ikonic mencolok di antara manusia lain nya, dengan kulit seputih susu, manik bulat dengan pupil biru malam, terlihat cantik dan menawan.
Setelah musnah nya peradaban Naga di benua Urendai sebelah selatan, para Targaryen khususnya Lalysa selalu di cemooh secara diam-diam oleh masyarakat Kingston, karena ia seolah tak punya apa-apa di atas dunia. Ia tak punya senjata dan Lalysa seolah tampak tak berdaya tanpa seekor Naga sebagai tunggangan nya.

Lalysa menghela nafas, ia akui fisiknya lemah untuk bertarung, namun ia masih punya otak sebagai senjata nya dalam mempertahankan dirinya dalam istana, meski kemarin ia pernah di kalahkan oleh seorang lelaki yang tak Lysa kenal, tetap saja... Lalysa secara alami memang cerdas dalam bidang keilmuan.

[1] Mother Of Dragons ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora