49

1.7K 121 7
                                    

happy reading :):):)

"REVANO TOLOOONG." Teriak Reta.

Revano yang memang sudah berada di dekat kamar Reta langsung mempercepat langkahnya ketika mendengar teriakan minta tolong sang istri.

Revano langsung membulatkan matanya lebar – lebar ketika melihat keadaan sang istri yang jauh dari kata baik – baik saja.

"Astagfirullah, kamu kenapa sayang, apa yang terjadi?" tanya Revano panik ketika melihat perut sang istri yang terus mengeluarkan darah yang cukup banyak.

"Van Clara bawa Queen. Gak usah pikirkan aku cepat kejar dia Van." Ujar Reta yang sudah menangis.

Revano langsung melihat keranjang bayi milik Queen.

Revano membelalakan matanya ketika keranjang itu kosong, dan langsung memencet tombol yang ada di kamar rawat Reta, dan datanglah dokter dan suster ke kamar rawat sang istri.

Setelah dokter dan para suster datang, Revano langsung keluar mencari keberadaan Clara yang membawa putrinya namun nihil Clara sudah pergi.

Ia langsung kembali ke kamar rawat sang istri, dan para dokter sedang menjahit kembali perut Reta.

Sang istripun sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Revano langsung mengeluarkan benda pipih yang berada di kantongnya.

Ia menghubungi tangan kanannya dan juga orang tuanya sembari menenangkan kedua anak kembarnya yang menangis dengan di bantu oleh suster.

Setelah menelepon kedua orang tuanya, ia melihat Reta sudah selesai ditangani oleh dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Revano khawatir.

"Ny muda Reta mengalami shock, dan ia kehilangan cukup banyak darah, untungnya rumah sakit ini menyediakan tipe darah yang sama dengan Reta. Saya sarankan jangan tinggalkan Reta di saat seperti ini." Ujar dokter tersebut.

"Dok tolong periksa seluruh cctv di rumah sakit ini, dan jika ada wanita mencurigakan yang membawa bayi segera kabari saya." Ujar Revano.

"Baik tuan." Jawab dokter itu.

Revano mendekati brangkar sang istri dan duduk di kursi yang berada di samping brangkar Reta.

"Maafin aku sayang, harusnya aku tidak meninggalkan kamu. kalau saja aku di sini, pasti kamu tidak akan seperti ini, dan putri kita masih ada di sini." Ujar Revano.

Tanpa sadar Revano menitikan air matanya, sakit hatinya melihat Reta terluka seperti tadi, dan juga sakit hatinya karena kehilangan putri yang selama ini ia dan keluarganya tunggu.

"Van." Panggil Risa.

Risa datang bersama Radit, Robert dan Aurel. Karena ketika Revano menghubungi Radit, papanya itu tengah berkumpul bersama istri dan besannya.

Revano yang mendengar suara mamanya langsung berdiri dan memeluk erat tubuh wanita yang sudah melahirkannya itu.

"Ma anakku ma. Anakku diculik Clara." Isak Revano di leher mamanya.

Keempat orang itu langsung membelalakan matanya mendengar kabar itu.

"Bagaimana bisa?" tanya Robert.

Revano menceritakan semuanya.

"Kalau begitu daddy akan menyuruh seluruh anak buah daddy untuk mencari putri kalian yang di bawa Clara." Ujar Robert dengan wajah memerah menahan amarah.

Lagi dan lagi keluarga musuhnya itu melukai putrinya kembali.

"Papa juga akan bantu mencari putri kalian."

AURETA (Cerita akan direvisi)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt