31

1.6K 97 1
                                    

Sementara itu di kantin.

Saat ini Rendra dkk sudah berada di kantin, dan duduk di meja yang berada di pojok kantin dengan Satya yang memesankan makanannya.

Tak lama setelah itu Revano dkk datang dan duduk di meja yang sama setelah mengetahui lambaian tangan Aldo yang menyuruh mereka untuk gabung.

"Reta kemana?" tanya Revano setelah mengetahui jika istrinya tidak ada bersama mereka.

"Toilet." Jawab Rendra.

Sudah cukup lama mereka di kantin, namun Reta belum juga kelihatan.

Bahkan ketika makanan mereka sudah pada datang namun tetap saja Reta belum menunjukan batang hidungnya dan membuat Rendra, Revano dan teman temannya khawatir.

"Ini Reta lama bener sih, dia b*kernya apa ngapain sih?" tanya Davi dengan volume suara yang tidak bisa dibilang kecil dan membuat orang – orang yang berada di kantin melihat dengan tatapan kesal ke arah meja mereka.

Ya gimana tidak kesal, di kantin orang – orang sudah pasti lagi pada makan, terus ada yang ngomong kayak gitu, kan bikin gak nafsu.

"Lo kalau ngomong bisa dikecilin gak sih suaranya?" omel Dava.

"Ndra, Reta beneran ke toilet, kok lama banget sih, perasaan gue gak enak." Ucap Revano.

"Iya kok, tadi dia emang .... Akhhhh." Rendra belum sempat menyelesaikan kata – katany ketika tiba – tiba ia merasakan kepalanya sakit.

"Lo kenapa?" tanya Dava.

"Kepala gue tiba – tiba sakit." Ujar Rendra sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Nih nih minum." Ucap Davi sambil menyodorkan es teh milik Satya.

"Eh kunyuk, itu es teh gue." Protes Satya.

"Aduhhh babang Satya, gue itu cuma mau bantuin Rendra biar gak sakit kepala lagi. Pelit amat lo sama sepupu gue." Ujar Davi.

"Ya kalau sakit kepala harusnya di kasih teh hangat, yakali di kasih es teh, bukannya sembuh malah makin pening." Omel Satya lagi.

Baru saja Davi akan membalas omelan Satya, namun terhenti ketika mendengar teriakan seseorang.

"BANG RENDRAAAAA." Teriak Bella.

Saat sampai di meja Rendra dkk dengan nafas yang tersengal – sengal, Satya langsung memberikan minuman milik Davi ke Bella.

"Makasih kak." Ujar Bella sambil meminum minuman Davi sampai tandas.

Davi tidak sadar jika minumannya di ambil karena fokus ke adiknya yang terlihat panik.

Melihat Bella yang ngos – ngosan membuat dia jadi haus sendiri, dan ketika ingin mengambil minumannya ia merasa ada yang janggal.

Spontan ia menoleh ke arah menumannya yang sudah raib.

"Mana minuman gue?" tanya Davi sedikit teriak.

"Diminum adek lo." Ujar Satya.

"Kok lo minum minuman gue sih dek?" tanya Davi kepada Bella.

"Itu minuman lo? Ya gue gak tau, kak Satya yang ngasih yaudah gue minum aja." Jawab Bella santai.

Jawaban Bella membuat Satya mendapat tatapan tajam dari Davi.

Baru saja Davi membuka mulut namun tertutup lagi karena dipotong oleh Satya. "Jangan pelit ke adik sendiri." Ujar Satya.

Davi mendengus kesal.

"Kamu kenapa lari – larian Dek?" tanya Dava.

Mendapat pertanyaan dari Dava membuatnya mengingat kondisi Reta, dan membuat dia panik sendiri.

AURETA (Cerita akan direvisi)Where stories live. Discover now