40

2K 110 2
                                    

HAIHAIHAI GAESSS

MAAF YA KELAMAAN UPNYA YA HIHIHI :D

NIH GUE KASIH DOUBLE


HAPPY READING GAES :):):)

Sesuai janjinya pagi ini Revano mengantar sang istri ke tempat sang calon buah hati mereka dimakamkan.

Tidak hanya Revano dan Reta saja, melainkan bersama keluarganya.

Reta berjongkok di samping makam anaknya.

"Sayang ini mama." Ucap Reta dengan suara bergetar, karena Reta mulai menangis.

Revano yang ikut berjongkok di samping Reta mengusap punggung Reta dengan lembut.

"Maafin mama gak bisa jaga kamu. maafin mama karena mama gak tau kalau kamu sudah ada di dalam perut mama. Bahkan mama mengetahui kamu hadir di perut mama ketika Tuhan mengambil kalian kembali." Ujar Reta sambil terisak.

Revano memeluk Reta untuk menenangkan. "Maafin papa juga ya sayang, papa gak bisa jaga kamu sama mama dengan baik." Ujar Revano dengan penuh penyesalan.

"Berbahagialah di sana sayang, tunggu mama ya." Ujar Reta sambil memandang nanar gundukan tanah yang berisi buah hatinya bersama Revano.

"Tunggu papa juga ya sayang." Ujar Revano.

"Mama sama papa pamit dulu ya sayang." Ujar Reta pamit sambil mengecup dan mengusap batu nisan itu dengan penuh kasih sayang begitupun dengan Revano.

"Papa sama mama pergi dulu ya sayang." Ujar Revano setelah berdoa bersama – sama.

Keluarga dan sahabat mereka pun bergantian mengusap batu nisan buah hati dari Reta dan Revano dengan penuh kasih sayang.

Reta berjalan ke tempat parkir dengan di rangkul oleh sang suami.

Saat ini Reta, Revano, keluarganya serta para sahabat beserta keluarga masing – masing sedang berkumpul untuk barbequean di taman belakang mansion keluarga Mahendra.

Para ibu – ibu sedang membakar sosis dan teman – temannya.

Para bapak – bapak sedang berkumpul membicarakan bisnis sambil minum kopi.

Sedangkan para anak – anak sedang duduk – duduk di tikar dengan membentuk lingkaran.

Di sana ada Revano, Reta, Rendra, Kevin, Satya, Aldo, Andika, Dimas, Dava, Davi, Bella, Nana (adiknya Satya), Lia dan Leo (adiknya Aldo).

Reta sedang bersandar di dada Revano, Revano tidak keberatan ia malah mengelus surai hitam panjang yang di biarkan tergerai.

"Kalian mau pada lanjut kemana?" tanya Leo.

"Gue ke Milan." Jawab Dimas.

"Gue ke Paris." Ucap Andika.

"Loh kak Dimas, sama kak Andika gak bareng?" tanya Bella.

"Bosen gue sama dia mulu." Jawab Dimas.

Andika mendesus sambil mendelik ke arah Dimas. "Emang lo aja yang bosen. Gue juga bosen kali. Kayak Rendra atau Leo enak punya kembaran cantik, lah gue." Sungut Andika sebal.

"Bella balik ke Paris karena Dava, Davi lanjut di Amerika, jadi gue ikut ke Paris biar dia gak di rebut sama bule." Lanjut Andika sambil mengedipkan mata ke arah Bella.

Yang lain hanya mendengus kesal.

"Kalau kak Reta kemana? Udah milih Univ yang di inginkan kan kak. Kan lumayan tuh bisa milih univ yang disuka." Tanya Leo.

AURETA (Cerita akan direvisi)Where stories live. Discover now