39

2.1K 119 12
                                    

Yukk lanjut bacanya :):):)

Happy Reading ;);)

"Juara umum untuk kelas IPA dan menjadi lulusan terbaik dengan nilai yang sempurna jatuh kepada Aureta Putri Mahendra."

Semua siswa dan siswi terkejut mendengar pengumuman yang menjadi juara umum untuk kelas IPA.

Ya yang mereka tau Reta masih koma atau pindah sekolah, karena selama 5 bulan Reta tidak pernah menampakkan dirinya di sekolahan mereka, namun nyatanya Reta masih terdaftar menjadi siswa di SIHS dan pada malam hari ini Reta yang menjadi juara umum di SIHS.

"Baiklah Reta silahkan naik ke panggung." Panggil Radit.

Mereka semua tercengang ketika melihat seorang gadis yang memakai dress sederhana namun dapat membuatnya terlihat sangat sangat cantik, dengan make up tipis, dan rambut panjangnya yang ia biarkan tergerai membuat dirinya terlihat sangat cantik dan anggun keluar dari ruangan vip di ballroom hotel tersebut.

Ia berjalan dengan di gandeng oleh sang kakak yang terlihat sangat tampan dan gagah, bahkan untuk orang yang tidak tau, mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

Rendra dan Revano membeku di tempat mereka berdiri, bahkan wajah yang tadinya menunjukkan wajah datar plus dingin, sekarang berubah menjadi wajah yang benar – benar terkajut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rendra dan Revano membeku di tempat mereka berdiri, bahkan wajah yang tadinya menunjukkan wajah datar plus dingin, sekarang berubah menjadi wajah yang benar – benar terkajut.

Tatapan mata mereka tidak lepas dari sesosok gadis yang berjalan ke arah mereka dengan anggunnya.

Ketika sudah dekat dengan panggungnya sang kakak melepaskan genggaman tangannya pada tangan sang adik.

"Udah sana nak, gak usah gugup gitu, cantiknya ilang lo." Bisik Kevin sambil mengedipkan matanya.

"Ishh apaan sih bang." Omel Reta.

Kevin hanya terkekeh pelan lalu mencium kening Reta, setelah itu Reta berjalan naik ke panggung dimana sang suami dan sang kembaran berada.

Rendra dan Revano masih dengan tampang cengonya menatap Reta tidak percaya, wanita yang sangat mereka cintai dan mereka rindukan kini berdiri di hadapan mereka.

Bahkan setelah selesai menerimah penghargaan Rendra dan Revano masih dengan tampang cengonya, Reta yang melihat itu hanya diam dengan tatapan dinginnya.

Rendra dan Revano masih bergeming di tempat yang sama, mereka ingin memeluk wanita itu namun tubuh mereka terasa sulit untuk di gerakkan. Mereka ingin berbicara pun lidah mereka terasa kelu untuk mengeluarkan suara mereka.

Revano masih bergeming ketika Reta mendekatinya. Tatapannya tidak lepas dari Reta.

"Van, kamu gak kangen sama aku?" tanya Reta sedih sambil mendongak menatap Revano.

Akhirnya Revano bisa mendengar suara dari wanita yang sangat ia rindukan dan sangat ia cintai.

Tanpa aba – aba, Revano segera memeluk Reta dengan eratnya seakan – akan ia akan kembali kehilangan Reta jika ia mengendurkan atau bahkan melepaskan pelukannya dan tidak lupa ia menghujani kecupan di pucuk kepala Reta.

AURETA (Cerita akan direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang