32

1.8K 106 3
                                    

SELAMAT PAGI ! GOOD MORNING ! ANYEONGASEO ! OHAYOU ! 

HAIHAIHAIHAIHAI GAESSSS

COME BACK WITH AUTHOR YANG GAJE INI...

PERINGATAN.

TYPO BERTEBARAN DIMANA - MANA.

JADI WASPADALAH WASPADALAH OCHEEE!!!!

Sesampainya di parkiran.

"Eh tanya Rendra atau Revano lah, Reta gimana keadaannya, kalau di rawat kamar apa." Titah Satya.

Dava pun mengeluarkan benda pipih yang berada di kantong celananya.

Lalu mulai mencari nomer Rendra di phonebook ponsel pintar milik Dava.

Setelah mendapatkannya Dava mulai menelepon sepupunya tersebut dan memencet tombol loudspeaker agar teman – temannya dapat mendengar percakapan Dava dengan Rendra.

Setelah dering ke 5 akhirnya Rendra mengangkat telephon dari Dava.

"Hallo Ren." Sapa Dava

"Iya Dav?" jawab Rendra dari sebrang telephon

"Kak Reta gimana keadaannya?" tanya Bella.

"Alhamdulillah Reta udah sadar pas di mobil tadi, tapi tetep gue bawa ke rumah sakit, takut ada apa – apa."

"Terus gimana, Reta dirawat gak?" kali ini Satya yang bertanya.

"Gue sama Revano sih maunya begitu, cuma Reta ngerengek terus minta pulang, yaudah mau gimana lagi kita turutin deh akhirnya." Ujar Rendra.

"Kalau kalian mau nengok langsung ke mansion gue aja. Gue, Revano sama Reta udah sampe mansion."

"Oke kita ke sana sekarang." Ujar Dava lalu ia memutuskan panggilan teleponnya.

"Ayo ke mansion gue." Ajak Dava.

Setelah mereka semua naik ke motor masing – masing, dan Bella yang bonceng Andika.

"Woyyy tungguin. Jahat banget elaahh." Teriak Davi yang baru saja sampai di parkiran.

"Buruan, lemot banget sih lo bang." Teriak Bella.

"Yang bikin gue jadi begini siapa?" balas Davi kesal.

Setelah itu Andika, Dimas, Aldo, dan Satya segera melajukan motornya membelah jalanan Jakarta yang panas, dan bergabung dengan kendaraan yang lain meninggalkan si kembar dengan segala drama yang dibuat oleh Davi.

"Udah udah, cepetan naik atau gue tinggal." Ujar Dava ketus.

"Yang bikin gue gini siapa?" ujar Davi sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bibir lo minta di sengat tawon hah?" sarkas Dava.

"Bang Dava tau gak sih, perbuatan yang abang lakukan ke Davi itu jahaattttt." Teriak Davi dramatis.

"Udah gak usah banyak drama deh, cepetan naik, panas tau." Ujar Dava.

Akhirnya Davi naik ke boncengan Dava. Mereka pun menyusul teman – temannya yang sudah lebih dulu pergi.

30 menit mereka berpanas panas ria, di perjalanan menuju mension Mahendra.

Mereka memarkirkan motor – motor mereka dengan rapi di depan mansion, sedangkan Dava memarkirkan motor milik Revano di garasi.

Satya, dan Aldo langsung nyelonong masuk.

"ASSALAMMU'ALAIKUM YUHUUUUU RETA SAYAANG BABANG SATYA DATANG NIH, MANA KARPET MERAHNYA." Teriak Satya menggelegar, bahkan sampai radius puluhan km.

AURETA (Cerita akan direvisi)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن