14

1.7K 106 2
                                    

"AURETAAAA!" teriak Kevin memanggil adik perempuan satu – satunya.

"IYA BENTAR!" jawab Reta sambil teriak juga.

"BANG RENDRA!" teriak Reta memanggil kembarannya.

"IYA!" jawab Rendra ikutan teriak juga.

Robert yang berada di bawah menghela nafasnya.

Lalu duo R dan Kevin turun ke bawah menemua sang daddy.

"Kalian ini, di sini itu rumah bukan hutan, jangan teriak teriak, kan enggak enak juga sama tetangga, udah malem juga." Ujar Robert kepada ketiga anaknya.

"Ya Bang Ke dulu nih." Gerutu Reta.

"Dasar bocil, eh gue abang lo ya kalau lupa. Jangan panggil Bang Ke napa. Lagian kamu juga teriak." Ujar Kevin.

"Ish, kana bang yang duluan teriak. Kalau abang enggak teriak ya aku juga enggak teriak." Ujar Reta membela diri.

Dan terjadilah perang mulut antara Kevin dan Reta.

Robert dan Rendra hanya bisa menghela nafas panjang melihat aksi bacot antara Kevin dan Reta.

"Bang, Dek, jangan berantem terus sih, kalian berdua kan sama – sama teriak." Ujar Rendra.

"Bang/Ndra kamu juga tadi teriak." Ujar Kevin dan Reta ngegas bersamaan.

"UDAH STOP, KALIAN BERTIGA." Tegas Robert membuat ketiga anaknya langsung kicep dan menundukkan badannya.

"Ayoo kita berangkat, keluarga Siregar pasti udah berangkat juga." Titah Robert.

"Ah Dad." Panggil Reta.

"Iya Ta?" tanya Robert.

"Dasinya miring." Ujar Reta sambil membetulkan dasi sang daddy.

"Nah kalau gini kan daddy jadi tambah ganteng." Ujar Reta sambil tersenyum dan mengecup pipi Robert.

"Makasih ya, Ratunya daddy." Ujar Robert sambil mengecup puncak kepala Reta dengan sayang.

Kevin dan Rendra Robert sangat bahagia melihat interaksi antara daddy dan anak perempuannya.

Kevin pun sangat senang melihat adik perempuannya bisa ceria kembali.

"Yasudah ayo berangkat." Titah Robert.

Mereka pun berangkat menuju restaurant tempat keluarga Mahendra dan keluarga Siregar akan bertemu dengan Rendra yang menyetir, Kevin di samping kemudi, dan di jok belakang Robert dengan Reta.

Di Restaurant.

Keluarga Siregar sudah sampai terlebih dahulu, lalu menuju private room yang sudah mereka pesan.

"Mereka lama banget sih ma." Ujar Revano.

"Aduuhh kita di sini baru 5 menit ya Van enggak usah lebay deh." Ujar Risa.

"Biasa lah ma, pengen kan pengen ketemu sama calon istri, mama kayak enggak pernah muda aja sih." Ujar Radit sambil merangkul Risa dan mengecup pelipisnya.

Revano memutar bola matanya jengan melihat kemesraan kedua orang tuanya.

"Berasa jadi obat nyamuk gue." Ujar Revano lirih.

"Kamu ngomong apa Van?" tanya seorang gadis.

"Akhirnya datang juga." Ujar Revano sambil memeluk gadis yang sudah ia tunggu – tunggu.

"Aduhhh, baru 2 jam kalian enggak ketemu, udah sekangen itu kah?" goda Rendra.

"Bukan gitu ya, gue berasa jadi obat nyamuk di sini." Ujar Revano.

AURETA (Cerita akan direvisi)Where stories live. Discover now