15

2.1K 106 2
                                    

Mahendra bersaudara sampai di sekolah setelah 30 menit berada di perjalanan.

Kedatangan mereka bersamaan dengan Revano yang juga baru sampai di sekolah.

Reta langsung turun dari motor.

"Bang minta tolong donk." Ujar Reta kepada Rendra.

"Apa?" tanya Rendra.

"Tolong bawain tas Reta donk, Reta harus jaga gerbang." Ujar Reta sambil mengeluarkan jurus andalannya puppy eyes.

Rendra terkekeh melihat ekspresi menggemaskan dari Reta.

"Iya abang bawain, sini tas kamu." Ujar Rendra.

"AAAAAHHHH abang terbaik." Teriak Reta manja sambil memeluk dan mencium Rendra.

Lalu menyodorkan tasnya dan berlari ke arah gerbang, guna menjalankan tugasnya mengecek atribut teman – teman sekolahnya.

"Enak ya dapet ciuman sama pelukan, gue yang notabene calon suaminya aja enggak dapet." Sindir Revano.

Rendra memutar bola matanya jengah.

Ia tidak habis pikir, Revano selalu cemburu kepadanya atau Kevin jika mendapatkan pelukan atau perhatian dari Reta, padahal dirinya dan Kevin adalah abang kandung Reta.

"Lo bakal dapet yang lebih dari ini Van." Ujar Rendra.

"Iya donk." Ujar Revano dengan senyum bangga.

Rendra menatap datar Revano.

"Lo enggak masuk?" tanya Rendra.

"Duluan aja, gue nunggu calon istri gue." Ujar Revano.

"Yaudah gue duluan." Ujar Rendra lalu pergi meninggalkan Revano.

Sedangkan Revano berjalan ke arah gerbang, untuk menemani calon istrinya jaga gerbang.

Baru saja beberapa langkah menuju gerbang, langkah kakinya sudah berbalik dan kembali menyusul Rendra.

"NDRA! RENDRA!" panggil Revano.

Rendra yang merasa terpanggil pun menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Revano.

"Lah enggak jadi nemenin calon istri?" tanya Rendra sambil menekan kata 'calon istri'.

"Enggak jadi." Ujar Revano.

"Kenapa?" tanya Rendra.

"Ada pak Bakti, gue masih sayang nyawa sendiri dan nyawanya Reta." Ujar Revano.

"Kenapa?" tanya Rendra lagi.

"Ya kalau gue kesana padahal bukan jadwal gue buat jaga gerbang, gue bisa di hukum. Apalagi kalau alasannya pengen nemenin Reta, Reta pasti kena hukuman juga." Ujar Revano.

Rendra menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Lalu setelah Rendra sampai di depan kelasnya Reta, dia langsung masuk ke kelasnya Reta, dan meletakkan tas Reta ke tempat duduk Reta.

Rendra pun keluar dari kelas Reta dan mendapati Revano berada di depan kelas adiknya tersebut.

"Lo ngapain di sini, kelas lo bukan di sini kan?" tanya Rendra.

"Gue nungguin Reta lah." Ujar Revano.

"Bucin terooooosss." Ujar Satya yang baru saja datang.

"Ngiri bilang." Ujar Revano kesal.

"Ihh Revano jahat deh, Satya kan jadi sebel." Ujar Satya.

"Makanya jangan jomblo mulu donk." Ujar Heni yang datang bersama Satya.

AURETA (Cerita akan direvisi)Where stories live. Discover now