10

2.3K 128 6
                                    


"Masuk." ujar Revano.

Orang itu masuk dan betapa terkejutnya Reja dkk melihat siapa yang datang.

.

.

.

.

.

"Alvin?!" tunjuk Reta kepada orang yang baru saja masuk dengan tatapan tajamnya.

"Tau darimana lo gue di sini?" tanya Reta dengan nada yang sudah dipastikan jika gadis itu tidak suka kehadiran cowok itu.

"Ah gue liat temen – temen lo tadi di parkiran waktu gue mau jenguk sepupu gue di rumah sakit ini juga, terus gue nanya bagian informasi tentang deh." Ujar Alvin santai mengacuhkan tatapan bingung dari orang yang berada di dalam ruangan rawat Reta kecuali gadis itu yang masih menatap Alvin penuh kebencian.

"Lo sakit apa Ta?" tanya Alvin.

"Gue enggak apa – apa, mendingan lo cepetan pergi dari sini deh." Usir Reta.

"Ta, Alvin kan baru nyampe. Jangan gitu ah." Ujar Rendra.

"Aku benci dia Bang, Reta enggak mau dia ada di sini." Ujar Reta sambil menunjuk – nunjuk Alvin.

"GUE BILANG PERGI LO DARI SINI, JANGAN GANGGU GUE LAGI!" teriak Reta yang membuat semua orang terkejut melihat sikap Reta.

Rendra yang melihat Reta teriak dengan badan yang gemetar pun langsung memeluk tubuh Reta erat.

"Lo mendingan pergi dari sini deh, gue enggak tahu lo punya masalah apa sama pacar gue sampe dia histeris gitu." Ujar Revano sambil menarik Alvin untuk keluar dari kamar rawat sang pujaan hati.

"Lo mungkin sekarang menang Van, tapi liat aja gue pasti bisa merebut Reta dan mendapatkan Reta lagi." Bisik Alvin tepat di telinga Revano dan itu sukses membuat Revano mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya erat.

"Dan lo enggak berpikir gue bakalan membiarkan itu terjadi, kan?" tanya Revano sambil menatap tajam Alvin.

"Liat aja nanti." Ujar Alvin sambil memperlihatkan senyuman remehnya.

Lalu Alvin pergi dari tempat itu.

Dan Revano menatap tajam punggung Alvin yang menjauh.

Saat Revano kembali masuk ke dalam ruangan rawat Reta, cowok itu melihat jika sang tunangan tercintanya sudah tertidur dengan tangannya yang digenggam oleh kembarannya, tidak lupa teman – temannya yang berdiri di dekat bangkar Reta.

"Van Reta punya masalah apa sih sama Alvin." Tanya Rendra kepada Revano.

"Gue enggak tau Ren, gue tunangan sama Reta juga baru beberapa bulan yang lalu. Dan sebelum tunangan gue sama Reta udah mirip tom and jerry." Ujar Revano.

"Sebenarnya Alvin itu mantan pacar Reta." Ujar Andika.

Semua orang terkejut mendengar penuturan dari Andika.

"Lo tahu dari mana?" tanya Revano.

"Ye gini – gini kan Andika adminnya Lambe Turah." Ujar Dimas.

"Enak aja lo. Makanay jadi cowok gaul dikit lah. Mereka jadi salah satu couple goal di SIHS. Reta yang cantiknya enggak ketulungan dan Alvin yang juga jadi cowok tertampan di SIHS."

"Terus mereka putusnya kenapa?" tanya Dimas.

"Gue denger – denger sih, si Alvin selingkuh sama cewek lain." Ujar Andika.

"Ooohh jadi yang bikinReta benc sama Alvin karena diselingkuhin." Ujar Rendra.

Sebenarnya Rendra mati – matian mengontrol emosinya, dia tidak terima kembarannya di sakiti oleh pria lain. Sunggu Rendra tidak rela jika kembarannya terluka oleh siapapun.

"Tapi gue rasa bukan karena diselingkuhin aja deh. Pasti ada yang lainnya." Ujar Dimas.

"Maksud lo?" tanya Rendra.

"Kalian enggak tau kan siapa Alvin sebenernya. Dia itu suka keluar masuk club, suka kasar sama cewek juga, dan dia bakalan pake cara apapun agar keinginannya bisa terwujud. Bahkan gue denger dia pernah buntingin cewek, tapi karena kekuasaan bokapnya semua tertutupi." Ujar Dimas.

"Gue enggak akan biarin Alvin mendekati Reta sedikit pun." Ujar Revano.

"Gue juga bakalan bunuh siapapun yang bikin adik gue nangis." Ujar Rendra.

Andika dan Dimas bergidik ngeri ketika melihat Revano dan Rendra mengeluarkan aura mematikan dari tubuhnya.

"Yaudah, udah malem juga, kita pamit ya Ren, Van." Ujar Andika yang diangguki Dimas.

"Iya, makasih ya bro udah jengukin adik gue." Ujar Rendra.

"Sans aja lah." Ujar Dimas.

Lalu Rendra mengantarkan teman – temannya ke depan rumah sakit, sedangkan Revano masih menemani Reta.

........................................

3 hari Reta dirawat di rumah sakit, dan 1 minggu recovery di rumah. Hari ini Reta kembali masuk sekolah.

"BANG KE BURUAN, UDAH JAM SEGINI, NANTI TELAT." Teriak Reta memanggil Kevin.

"Iya bentar sabar." Ujar Kevin sambil menuruni tangga rumahnya.

Di dalam mobil pun Reta masih menggerutu.

"Hari ini yang jaga gerbang Revano, kalau telat aku bisa digorok Revano." Ujar Reta geram.

"Dia kan tunangan kamu enggak mungkin lah menghukum kamu." Ujar Rendra.

"Ya aku kan Waketos Bang, daripada kena ceramah panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume dari Revano atau pak Bakti, jadi aku enggak boleh telat."

"Lagian si beruang kutub gak pilih – pilih mangsa." Tambar Reta lagi.

30 menit perjalanan akhirnya mereka bertiga sampai di sekolah juga.

Setelah keluar dari mobil Reta langsung berhadarapan dengan Sang Ketos.

"Morning Honey." Ujar Revano sambil mengecup pipi mulus Reta dan langsung kabur ke gerbang lagi.

Rendra dan Kavin yang melihat kejadian itu langsung menutup telinga masing –masing.

"ES BATUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU!!!" teriak Reta.

AURETA (Cerita akan direvisi)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt