28 - PENJELASAN HABUL

5.9K 520 1K
                                    

Esoknya, keadaan Mel sudah jauh lebih baik setelah meminum obat. Sekarang ia sudah siap dengan seragam sekolahnya dan sedang menunggu Devan di lantai bawah. Ia sudah tak sabar, sebentar lagi masalah mereka akan selesai dengan penjelasan yang Habul berikan.

Soal ancaman yang Devan berikan tadi malam padanya, sudah di pastikan Mel lebih memilih meminum obatnya, jika ia memilih pilihan yang kedua sudah di pastikan Mel langsung pingsan di tempat. Baru mendengar Devan berkata seperti itu sudah membuat Mel keringat dingin, jantungnya tak terkendali sama sekali.

Devan turun dari lantai atas dan langsung menyambar kunci mobil yang ada di dekat meja. Mel yang melihat Devan mendekat ke arahnya, membuat ia mengingat kejadian tadi malam dan itu membuatnya merasa aneh, semburat merah mulai muncul di kedua pipinya.

"Ngapain senyum-senyum?" tanya Devan keheranan.

"Em, gak apa-apa kok." jawab Mel dan langsung berjalan keluar menuju mobilnya, eh maksudnya mobil Devan.

Devan yang baru sadar pun langsung menggelengkan kepalanya, mungkin tadi malam pikirannya sedang kacau hingga ia bisa berkata seperti itu. Lain kali Devan tak akan berkata seperti itu lagi. Mungkin saja.

Devan langsung menyusul Mel keluar dan membuka kunci mobilnya, mempersilahkan Mel masuk. Devan dengan segera menjalankan mobilnya menuju sekolah.

Devan lebih memilih naik mobil saat ini karena ia mengira keadaan Mel yang belum sembuh total. Ia tak mau istrinya kembali sakit lagi, maksudnya ia tak ingin Mel sakit karena itu merepotkannya.

****

Saat sampai di sekolah, mereka langsung masuk kedalam kelas masing-masing karena sebentar lagi bel masuk akan segera berbunyi.

Mel masuk ke dalam kelasnya dan menghampiri Habul yang sedang duduk membelakanginya. Mel mencoba berdehem untuk memanggil Habul. Dari kejauhan Zara datang dan langsung merangkul pundak Mel dari belakang, Mel langsung berbalik ke arah samping dan menatap Zara.

"Udah sembuh lo ternyata, gue kangen tau," celetuk Zara asal.

"Masa sih? Biasanya juga Zara biasa aja."

"Yee, lo mah. Gue kangen gak bisa liat PR lo." ujarnya yang masih senantiasa merangkul pundak Mel. Satu hari tak melihat Mel membuat Zara berpikir ada masalah apa dengannya.

"Eh, ngapain lo Mel main ketempat nih kang halu?" tunjuk Zara tepat di wajah Habul.

"Sekate-kate lo ngomong."

"Apa?!"

"Lo kang galak!" balas Habul yang tak terima.

"Minta di hajar nih orang," ujar Zara sambil mengangkat sebelah tangannya.

"Zara ihh, Mel mau ngomong dulu sama Habul."

Mereka berdua kompak berbalik ke arah Mel. Tumben Mel mau berbicara dengan Habul, biasanya juga ....

"Kesambet apa lo Mel?" tangan Zara beralih mengecek suhu tubuh Mel.

"Zara, Mel serius."

"Yaudah, tinggal ngomong aja kali."

Mel menatap Zara agar ia tak mendengarkan pembicaraan mereka. Tapi karena Zara memang tipikal orang yang jarang peka, alhasil ia hanya diam di tempatnya.

"Lo masih berantem sama Devan?" tanya Habul memastikan. Mel hanya mengangguk lalu menggeleng membalasnya.

"Hah?"

"Mel gak tau, Mel berantem sama Devan apa enggak." ujarnya kelewat polos.

"Gak ngerti gue Mel, tapi ada untungnya juga. Gue bisa lebih dekat sama lo." ucap Habul sembari mengangkat-angkat sebelah alisnya.

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang