DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]

PROLOG

"Aku pernah mengagumi kulkas berjalan. Suatu saat aku menyadari, ia beku saat bersamaku lalu cair di tangan orang lain. I will stay."

"... I promise."

༺❤️༻

“Terkadang, memberi kesempatan kedua sama halnya dengan memberi dia peluru kedua. Karena peluru pertama gagal membunuh 'mu.”

—∞—

“Yang kamu jaga hari ini, bisa pergi esok hari. Tidak perlu berlebihan, mencintai juga perlu batasan.”

—∞—

“Jika dia memang punya hati, dia tahu caranya menghargai.”

—∞—

“Lakukan lah apapun yang bisa membuatmu bahagia.”

—∞—

"Devan ... Mel suka loh sama Devan. Devan suka juga gak sama Mel?"

"Gak."

"Perempuan tadi itu siapa? Devan kok dekat banget sama dia? Mel gak suka liatnya."

"Terus?"

"Devan mau jadi 'Husband' nya, Mel gak?"

"Itu mau lo."

"Mel cuman bisa liat Devan dari jauh, Devan gak ada niatan gitu buat dekatin Mel?"

"Gak."

"Devan mau kemana? Jangan tinggalin Mel. Devan perginya jauh, ya?"

"Bukan urusan lo."

"Devan bisa salto gak? Mel bisa loh, kalau liat Devan senyum, Mel jadi salto hehe."

"Salting!"

"Mel siapa? Kenapa harus nungguin Devan? Bahkan, Devan sendiri gak tau kalau Mel ada."

"...."

Kata terakhir yang gadis itu ucapakan untuk seorang cowok yang ia kagumi selama beberapa tahun belakangan ini. Apakah tak ada niatan sama sekali untuk cowok tersebut kembali? Apakah ia sangat senang membuat gadis itu menunggu?

Jawabannya tidak. Lebih tepatnya, gadis itu lah yang terlalu berharap.

Harapan gadis itu hanya satu, ia ingin terus berada di dekat lelaki yang ia sayangi. Bisa melihatnya dari jauh saja sudah membuat dirinya senang. Tak mudah memang, hanya satu kata yang keluar dari mulut lelaki tersebut berhasil membuatnya merasa aneh, jantungnya berdegup lebih cepat, dan bodohnya, ia suka itu.

Gadis itu sadar, ia memang tak mempunyai hubungan spesial dengannya. Hanya sebagai teman, atau mungkin juga bukan teman, hanya seorang manusia dengan manusia lainnya.

Dekat? Tidak! Hanya dia yang selalu mendekati laki-laki tersebut.

****