50 - MEYAKINKAN

7.2K 471 1.3K
                                    

"Gue mau nanya. Cewek yang lo suka, pengen lo hancurin dan pengen lo hamilin itu siapa?!" tanya Devan serius.

Faren tersenyum tipis menatap Devan. "Gue sayang banget sama orang itu, gue sampai rela ngelakuin hal gila kayak gitu. Lo mau tau siapa?"

"Melinda Destriana Putri, cewek yang gue suka dan pengen gue rebut dari lo!" tambah Faren.

Bugh!

Satu bogem mentah mendarat tepat di rahang Faren. Bukan, bukan Devan yang memukulnya, melainkan Rey yang tiba-tiba menghajarnya.

"MAKSUD LO APA, HAH?! LO PENGEN HANCURIN HIDUP MEL DENGAN LO MAU HAMILIN DIA?!" tanya Rey berdecak kesal. Ia bangkit dari duduknya dan langsung menarik kerah baju yang digunakan oleh Faren.

"Iya."

"CK! COWOK BAJINGAN LO!"

Bugh!

"Lo kira Mel cewek apaan sampai lo mau lakuin itu, hah?! Gue masih bersyukur lo salah orang dan bukan Mel yang lo hamilin!"

Faren tak menjawab, ia mengaku telah salah. Dan itu sudah tak bisa di perbaiki, semuanya sudah terjadi.

"Lo harus tanggung jawab sama anak orang yang lo hamilin itu, jangan lari lo!"

Mel sedikit mengintip dari pelukan Devan dan menatap ke arah Faren yang tampak sedang menatapnya juga. Dengan segera Mel mengalihkan pandangannya dan lebih memilih menatap Devan.

Kalian masih ingatkan, saat di mana Devan cemburu tapi salah orang? Yah, orang yang Mel ceritakan saat itu adalah Faren. Cowok yang telah meninggalkannya setelah Devan dulu.

Mel sendiri sangat kecewa pada Faren. Cowok yang selalu mendengarkan curhatannya tentang Devan, cowok yang selalu mendukungnya dan cowok yang selalu menghiburnya ... Ternyata mempunyai niat jahat padanya.

Mel sangat benci pada Faren. Ia sama sekali tak mengerti harus berbuat apa sekarang.

"Maaf."

Mel mengalihkan pandangannya pada suara yang ia dengar. Ia menatap Faren, kenapa Faren meminta maaf? Maaf, tapi untuk apa ... Kesalahannya sudah terlalu banyak.

"Aren jangan minta maaf sama Mel. Aren minta maafnya sama Ava," lirih Mel. Ia kembali memalingkan wajahnya, tak ingin menatap cowok tersebut.

Faren mengangguk mengiyakan, ia sedikit mengusap rahangnya dan kembali menatap gadis di hadapannya.

"Gue bakal minta maaf sama dia."

"Aren harus minta maaf sama Ava karena tulus, jangan karena Mel yang minta." perjelas Mel.

"Oke."

"Aren juga harus tanggung jawab, jangan lari ninggalin Ava ... Aren tau? Ava kasihan, dia hamilnya cuman dengan satu ginjal, Aren jahat tau kalau ninggalin Ava."

"Gue tau."

Mel sedikit berbalik dan menatap Faren, ia masih dapat merasakan usapan lembut pada rambutnya, ternyata Devan masih mengusap rambutnya lembut.

"Terus? Kenapa Aren malah pergi ninggalin Ava? Kenapa Aren biarin Ava berjuang sendiri? Aren tau? Aren udah nyakitin Ava."

"Karena gue gak sayang sama dia Mel, gue juga gak berharap bisa hidup bareng dia."

Devan sedikit mengangkat kepalanya dan menatap Faren. Tatapannya menatap Faren datar.

"Jadi, lo berharap sama Mel gitu? Jangan mimpi lo!" ketus Devan.

Faren hanya terdiam dan masih menatap Mel. Devan sendiri yang melihat itu mendengus kesal, ia tak suka saat ada seseorang yang menatap gadisnya dengan tatapan berharap.

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now