20 - RUMAH BARU

7K 634 475
                                    

Perlahan mata Mel terbuka, ia berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya akibat cahaya matahari yang menerobos masuk melalui jendela kamarnya.

Mel perlahan menggeliat dan berbalik ke arah samping, tubuhnya langsung menegang saat menemukan Devan yang tertidur tepat di sebelahnya. Matanya sedikit membulat, apa yang sedang dia lakukan di sini? Pikiran Mel malah melayang ke mana-mana.

Beberapa menit berfikir, ia langsung teringat, jika ia dan Devan sudah menikah kemarin. Suara hembusan napas terdengar darinya. Tangannya perlahan terangkat dan mengusap pipi Devan.

"Devan gak mati, kan?" gumam Mel dan beralih mengecek nafasnya. Wajahnya sedikit ia condongkan untuk menatap lebih intens wajah suaminya itu.

"Masih ada nafasnya," lirihnya tersenyum senang. Pergerakan pada tangannya langsung terhenti tepat di alis Devan, ia sedikit menariknya dan langsung terkikik geli. Devan tentu saja menggeliat.

"Suami Mel gemas banget."

Mel menggelengkan kepalanya, pandangannya beralih pada jam dinding di kamarnya. Matanya seketika membulat saat melihat jam yang menunjukkan pukul 09:21.

"HUAAAA, MEL TELAT KE SEKOLAH!" teriak Mel histeris dan membuat Devan terlonjak kaget dari tidurnya.

"KENAPA MAMA GAK BANGUNIN MEL?!" gerutu Mel yang sudah ingin masuk ke dalam kamar mandi.

Mel berhenti sebentar dan menatap ke arah Devan yang kembali tertidur. Ia dengan sontak mengambil bantal dan melempar bantal tersebut hingga mengenai wajah Devan. "Dasar kebo!"

Setelah selesai mandi, Mel keluar dan mendapati Devan yang masih senantiasa tertidur. Ia perlahan menghampiri Devan dan menggoyang-goyangkan tubuhnya agar terbangun tapi tak ada respon sama sekali.

"Devan ... bangun!"

"Devan ihh, bangun udah mau telat."

"Devan kebo banget ya?" Tak ada respon apa pun dari Devan.

"DEVAN BANGUUUN!!" teriak Mel tepat di telinga Devan.

Devan sontak membuka matanya dan mendapati Mel yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Ia sedikit mengerjapkan matanya yang masih mengantuk.

"Kemana?" tanya Devan dengan suara serak khas bangun tidurnya, ia menautkan alisnya bingung.

"Mau ke sekolah Devan, udah telat. Kenapa Devan bangunnya lama? Mel gak mau di hukum ya gara-gara telat bangun," cerocos Mel.

"Ke sekolah?" beo Devan.

"Iya, Devan buruan mandi udah telat. Mel gak mau di hukum."

"Coba lo liat jam," usul Devan dan menunjuk ke arah jarum jam. Mel hanya mengikuti arah tunjuk Devan dan mengangguk ragu membalas ucapannya.

"I-iya Mel tau, tapi Mel gak mau bolos," balas Mel dan pergi mengambil tasnya. Setelah selesai mengambil tas miliknya, Mel berlalu dan menghampiri Devan kembali yang masih asik duduk di atas ranjang dan sesekali menguap.

"Devan ihh, kenapa gak mandi? Kita udah telat."

"Telat?"

"Iya, Devan buruan!" Mel menarik tangan Devan agar bangun dari duduknya.

"Lo lupa?" tanya Devan.

"Lupa apa?"

"Ini kan hari Minggu," balas Devan dan kemudian berdiri menuju kamar mandi.

Mel terdiam beberapa saat, berusaha mencerna perkataan Devan. "Tapi Devan bilang tadi malam kalau hari ini kita sekolah."

"Becanda," balas Devan dengan raut datarnya dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Mel yang melihat itu mengeram kesal dan beralih duduk di pinggir kasur, menunggu Devan keluar untuk mengganti bajunya. Ia menghentakkan kakinya kesal.

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now