36 - (NOT) PULANG BARENG

3.4K 418 1K
                                    

Yeay double up!🎉

Vote-nya jangan lupa xixi
Happy reading✨

*****

Mel memandang Devan cemberut, sekarang sudah hampir menunjukan pukul tujuh lewat. Sebentar lagi, sekolah akan tutup. Mel sama sekali tak menghiraukan Devan yang terus saja memintanya agar naik ke motornya.

"Mel, gue tinggal kalau lo gak masuk!" ancam Devan.

"Devan tinggalin Mel aja. Mel gak mau pergi sebelum Devan manggil Mel kayak tadi malam." keukeh Mel.

"Mel! Gue bilang masuk!"

"Mel gak mau." balas Mel sembari menggelengkan kepalanya.

"Masuk atau gue paksa?"

"Paksa aja, Mel tetap gak bakal masuk!"

"Gue harus apa?" ucap Devan pasrah. Ia lelah membujuk Mel, sudah hampir sepuluh menit Devan berdiri di hadapan Mel yang sedang duduk di lantai.

"Devan panggil Mel sayang dulu, yang kayak tadi malam, baru Mel mau naik ke motor."

Devan menghela nafasnya panjang, tangannya beralih menarik lengan Mel, seolah menyuruhnya untuk bangun dari duduknya.

"Devan lepasin ihh," Mel menghempaskan tangan Devan agar tak menariknya.

"Mel, udah telat. Lo gak mau di hukumkan?"

"Bodo amat, Mel gak mau berangkat sekolah kalau Devan belum manggil Mel sayang, titik!" bantah Mel dan memalingkan wajahnya.

"Mel!"

"Apa susahnya sih, Devan tinggal manggil Mel sayang? Devan gak perlu ngelakuin hal aneh, Devan cuman harus panggil Mel, gak susah kan?!" kesal Mel.

"Kalau Devan gak bisa ulangin kata itu, Devan sebaiknya gak usah ngomong kayak gitu tadi malam. Mel kira Devan udah beneran sayang sama Mel, Devan seolah ngasih Mel harapan. Tapi Devan gunain kata sayang itu cuman ... Arghh, Mel kesel sama Devan." Mel menghentakkan kakinya kesal.

Perlahan Mel bangkit dari duduknya dan berjalan menuju motor Devan. Mel memberhentikan langkahnya, ia berbalik ke arah Devan yang tampak termenung.

"Devan bilang udah telat, kenapa gak berangkat sih!" ketus Mel.

Devan langsung tersadar dari lamunannya, ia segera menghampiri Mel. Ia mengambil helm untuk Mel, berniat untuk memakaikannya. Tapi itu semua terhenti saat Mel tiba-tiba merebut helm dari Devan.

"Mel bisa sendiri."

"Mel," panggil Devan.

"Gak usah banyak bicara, kita udah telat." ucap Mel mengambil kata-kata Devan.

Mel dengan perlahan naik ke atas motor Devan. Saat merasa Mel sudah naik, Devan langsung melajukan motornya menuju sekolah.

"Pegangan." ucap Devan tiba-tiba.

Mel mengernyitkan alisnya bingung, lantas ia menggelengkan kepalanya.

Devan tanpa pikir panjang, langsung menancap gas motornya agar lebih cepat sampai di sekolah. Mel dengan sontak terkejut, ia hampir terjungkal ke belakang.

Tanpa Devan ketahui, Mel langsung memukul punggung Devan dan beralih memeluk erat pinggang Devan. Melingkarkan tangannya.

Devan tersenyum singkat saat tangan Mel melingkar di perutnya. Devan melirik ke arah kaca sipon motornya. Memperhatikan wajah Mel yang masih cemberut.

****

Mereka berdua sudah sampai di tempat parkiran sekolah, beberapa menit lagi bel akan berbunyi. Mel dengan perlahan melepaskan helm miliknya dan beralih menyerahkannya ke pada Devan tanpa minat.

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt