42 - NASEHAT ZARA

3.7K 430 1.1K
                                    

Setelah mengetahui siapa yang datang ke rumahnya, Zara langsung mempersilahkan Devan masuk dan menyuruhnya duduk di salah satu sofa ruang tamunya.

"Mel mana?" tanya Devan langsung saat sudah duduk di salah satu sofa.

Zara yang tadinya kembali mengambil coklat panas tersebut beralih menatap Devan. "Ada dikamar."

"Tanya dia, gue tunggu dibawah." ucap Devan.

Zara tak memperdulikan ucapan Devan tadi, ia beralih kembali meletakkan coklat panas miliknya dan juga Mel diatas meja. Matanya beralih menatap Devan tajam.

"Dev, gue mau nanya," ucap Zara serius.

Devan berbalik ke arah Zara dan mengangkat satu alisnya. Matanya senantiasa kembali menatap lantai kedua rumah Zara. Seolah sedang mencari Mel.

"Lo suka sama Mel atau nggak sih?" tanya Zara. Ia perlahan mengambil duduk tak jauh dari Devan.

Devan dengan sontak mengalihkan pandangannya pada Zara. Sedikit menyipitkan matanya. "Emang kenapa?"

"Jawab aja kek, gak susah kan? Tinggal bilang iya atau nggak!" kesal Zara.

"Bukan urusan lo!"

Zara menghembuskan nafasnya kasar. "Lo kalau gak suka sama Mel bilang Dev. Jangan dengan lo pergi jalan berdua bareng Ava, selalu nganterin Ava pulang, terus lo gak perhatiin Mel. Mel itu udah jadi istri lo. Lo sebagai suaminya Mel harus jagain dia, jangan malah lo pergi berduaan bareng perempuan lain. Lo malah lebih mentingin Ava dibandingin Mel. Jadi cowok gentle dikit lah Dev, kasian Mel."

Zara tampak mengambil nafasnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ucapannya. Tatapannya sangat tajam menatap wajah Devan. "Gue sering liat lo nganterin Ava pulang. Terus Mel, lo kemanain? Lo tinggalin gitu?"

"Lo tau, Mel udah suka sama lo lama, lamaa banget. Gue yakin, lo udah tau itu. Gue sebagai sahabatnya Mel, gak mau liat dia disakitin cuman karena cowok kayak lo. Gue sering berfikir nih, ya? Kenapa Mel selalu mentingin lo? Kenapa dia selalu puji-puji lo di depan gue? Kenapa dia selalu merhatiin lo, meskipun lo sendiri gak merhatiin dia? Kenapa Mel selalu mau buat jagain lo biar gak kena amuk Kak Rey? Gue bingung sama Mel sumpah. Tapi gue tau, itu semua Mel lakuin karena dia memang benar-benar sayang, dia cinta sama lo."

"Gue cuman mau ngasih tahu, hargai dia selagi masih ada di samping lo. Jangan sampai lo nyesel kalau Mel pergi ninggalin lo cuman karena sifat konyol lo itu." peringat Zara.

"Gue rasa, lo itu terlalu care sama Ava, sampai-sampai lo lupain Mel. Lo kalau mulai ada rasa sama Mel, jagain dia, jangan buat dia nangis terus karena sifat konyol lo itu. Gue yakin, pasti lo udah ada rasa sama Mel, kan?" tebak Zara.

Devan terdiam beberapa saat mendengar ucapan Zara barusan. Ia berusaha mencerna setiap perkataan yang keluar dari mulut gadis itu. Setelah mencerna semua perkataan itu, Devan dibuat tercengang, apakah selama ini ia telah menyia-nyiakan Mel?

"Satu lagi ... Lo jangan manfaatin kata 'maaf' dari mulut Mel. Gue tahu, sahabat gue itu memang selalu nerima maaf dari siapa aja. Gue juga salut sama Mel, dia bisa ngemaafin orang gampang banget."

"Mel memang polos, gue akui itu, tapi jangan sampai lo juga manfaatin itu karena lo kira Mel gak tahu apa yang lo lakuin di belakangnya. Dia juga punya hati Dev, meskipun Mel emang polos, tapi dia juga kuat. Buktinya sampai sekarang dia masih mau sama lo. Kalau gue udah jadi Mel, mungkin gue udah ninggalin lo Dev." ucap Zara sedikit menyindir Devan pada kalimat terakhirnya.

Zara beralih bangkit dari duduknya dan menepuk pundak Devan beberapa kali.

"Gue gak bermaksud nasehatin lo, gue cuman mau nyadarin lo. Mel itu istri lo sedangkan Ava bukan siapa-siapa lo!"

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now