24 - KACAU

6K 569 901
                                    

Devan menarik tangan Ava dengan kasar menuju koridor yang sepi, ia berhenti dan sedikit mendorong tubuh Ava kebelakang hingga menabrak dinding di belakangnya. Dengan sontak Ava terkejut bukan main.

"D-devan," ujar Ava gugup, ia merasa takut melihat Devan yang sekarang, tatapannya sudah tak seperti dulu, saat ia berusaha mendekatinya. Sekarang tatapannya seakan ia sudah sangat sulit untuk Ava gapai.

"Udah berapa kali gue bilang?" tanya Devan dengan tatapan tajamnya.

Ava yang di tatap seperti itu semakin merasa ketakutan. "Bilang apa?" jawab Ava seolah ia sudah lupa.

"Jangan pernah ...." Devan beralih maju beberapa langkah. "Gangguin Mel lagi, ngerti?!!"

Ucapan Devan membuat Ava merinding di tempatnya. "T-tapi, kan lo liat sendiri tadi, Mel yang nampar gue."

Devan memukul tembok di sebelah wajah Ava, cewek itu dengan sontak memejamkan matanya saat Devan memukul dinding tepat di sebelah wajahnya.

"Mel gak bakal ngelakuin itu, kalau Lo gak mulai duluan!"

"Yah ... tapi kan tetap aja dia nampar gue. Lo itu tau, kalau gue ini sa-"

"Bukan urusan gue," potong Devan cepat. Cowok itu mundur beberapa langkah dan itu membuat Ava sedikit bernafas lega. Saat Devan ingin meninggalkan tempat tersebut, ia berbalik lagi dan menghadap ke arah Ava.

"Ingat, jangan pernah gangguin Mel lagi?! Atau ..." Devan beralih menatap tajam ke arah Ava dengan seringainya. "Rahasia lo bakal gue bongkar!" ancam Devan. Ava langsung melototkan matanya sempurna.

"Lo bilang bakal rahasian ini, terus kenapa lo malah mau bongkar?"

"Karena lo gak dengerin ucapan gue," jawab Devan simpel.

Ava malah tersenyum sinis ke arah Devan. "Bongkar aja kalau berani. Gue juga bakal bongkar rahasia lo sama Mel," ancam balik Ava.

Devan kembali menatap tajam ke arah Ava, rahasia apa yang ia maksud?

"Rahasia apa?"

"Kalau lo sama Mel itu ..." Ava melangkah maju dan mulai mendekat ke arah Devan. "Udah nikah," lanjut Ava, tangannya dengan sengaja memegang wajah Devan. Devan dengan sontak langsung mendorong tubuh Ava agar menjauh darinya.

"Kenapa? Gue bener, kan?" tanya Ava merasa puas melihat wajah Devan seketika menegang.

"Dari mana lo tahu?"

"Gue ini banyak pengawal Devan. Jadi gampang dong buat gue nyari informasi tentang lo."

"Lo mata-matain gue?"

"Ya bisa di bilang gitu."

"Gila." Devan kembali maju beberapa langkah dan membuat Ava sontak mundur. "Jangan berani lo bongkar semuanya!"

"Kalau gue bongkar kenapa?"

Devan tersenyum sinis, Ava yang melihat senyum Devan itu bergidik ngeri. "Gue bakal ... Lo gak usah tahu."

Ava menautkan alisnya bingung. "Maksud lo?"

"Gue tahu rahasia lo, dan gue dengan mudah buat hancurin hidup lo. Jadi satu yang perlu lo tahu, jangan pernah cari masalah sama gue maupun Mel!"

Ava dengan susah payah meneguk salivanya, Devan kali ini tampak menyeramkan tak seperti biasanya yang dingin dan jutek.

"Ngerti!!" ujar Devan penuh penekanan.

"I-iya."

Setelah mengucapkan itu, dengan segera Devan mundur dan melangkahkan kakinya untuk mencari keberadaan Mel. Ava yang melihat Devan sudah berlalu menjauh pun bernafas lega.

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang