16 - PERMINTAAN MAAF

6.5K 653 290
                                    

Jangan lupa vote✨

****

Devan mengelilingi jalanan yang nampak sepi saat ini dengan menggunakan motornya. Pengendara satupun tak ada yang lewat di jalan itu. Entah mengapa firasat Devan mengatakan bahwa Mel sekarang berada di sini. Cowok itu terus menyusuri jalanan tersebut dan mulai melambatkan laju motornya untuk memperhatikan sekitar.

Tak sengaja manik matanya melihat seorang perempuan sedang berjalan memunggunginya, dengan rambut panjang sebahu dan keadaannya bisa dibilang acak-acakan.

Devan melajukan motornya untuk mendekati orang tersebut. Saat tiba di samping seseorang yang ia lihat tadi, Devan mengklakson motornya agar perempuan tersebut berhenti.

Tiin ... Tiin!

Satu kalakson sama sekali tak memberhentikan perempuan tersebut untuk berhenti berjalan.

Tiin ... Tiin!

Klakson kedua pun sama saja. Tak ada respon dari orang yang sedang ia ikuti saat ini. Devan sama sekali tak bisa melihat dengan baik wajah perempuan tersebut. Dengan terpaksa Devan turun dari motornya dan menahan tangan orang yang sedari tadi ia panggil.

Orang tersebut berhenti sejenak lalu menghempaskan tangan milik Devan secara kasar dan melanjutkan kembali langkahnya.

Devan tak berhenti di situ, ia mengikuti sosok perempuan itu, Ia yakin bahwa itu adalah Mel.

"Tunggu!" panggil Devan.

Namun sama sekali tak dapat sahutan dari orang tersebut. Devan kembali menarik tangan orang itu kasar hingga berbalik ke arahnya.

"Kenapa?" tanya gadis itu lirih dan masih menunduk.

Devan mengangkat dagu orang tersebut untuk menghadap ke arahnya ... Dan benar saja, itu adalah Mel, orang yang sedari tadi Devan cari.

"Pulang bareng gua," ucap Devan dan tanpa basa-basi, ia langsung menarik tangan Mel untuk manaiki motornya. Dengan sontak Mel menghentikan langkahnya. Ia ingin menghempaskan tangannya dari tangan milik Devan, tapi itu tak berhasil.

"Kenapa berhenti?" tanya Devan dingin dan melanjutkan kembali langkahnya.

"L-lepasin ... sakiit," rintih Mel saat merasa cengkraman di tangannya mulai menguat.

Dengan sontak Devan melepaskan tangannya dari tangan mungil Mel. "Maaf," sesal Devan.

Mel tak menjawabnya, ia beralih berbalik badan dan melanjutkan kembali langkahnya.

"Mau kemana?" tanya Devan saat melihat gadis itu kembali berbalik.

Mel sama sekali tak menjawab, ia rasa sangat berat untuk mengeluarkan suaranya saat ini. Devan kembali menggenggam lembut tangan mungil milik Mel dan langsung menariknya menuju motornya.

"Pakai!" titah Devan memberikan helm miliknya kepada Mel. Devan yang tak ingin menunggu lama, akhirnya memasangkan helm tersebut ke kepala gadis di hadapannya.

Mel dengan sontak mematung saat Devan memakaikannya helm. Gadis itu sedikit mendongak ke arah Devan saat helm tersebut sudah terpasang baik di kepalanya.

"Naik," titah Devan masih dingin dan segera naik ke atas motornya.

Mel sama sekali tak merespon perkataan Devan, ia hanya berdiam diri menatap cowok tersebut, menatapnya dengan pandangan yang sangat sulit untuk di artikan.

"Kenapa?" tanya Mel tiba-tiba.

Devan menautkan alisnya bingung. "Kenapa apa?" tanya balik Devan.

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now