43 - HADIAH

3.6K 409 1.2K
                                    

Happy 20k!
Happy reading☃️

*****

"Devan coba balik deh!" perintah Mel sedikit berteriak kepada cowok di hadapannya.

Devan yang sedang jauh berada di hadapan Mel langsung menghentikan langkah kakinya. Ia dengan perlahan berbalik ke arah gadis tersebut dan menatapnya aneh.

"CILUK BAAA!" teriak Mel antusias. Ia langsung memunculkan kepalanya di balik tiang yang sedang berdiri di hadapannya.

Devan terkekeh geli melihat tingkah Mel. Perlahan, ia memasukan ponselnya ke dalam saku celananya. Rencananya, mereka berdua hari ini akan pergi ke Mall setelah masalah kemarin.

Rencana tersebut tentu saja atas kemauan Mel. Ia meminta Devan agar pergi ke Mall, lagi pula sekarang sudah menunjukan tanggal merah, alshasil mereka libur.

"Ayo."

Mel langsung menggelengkan kepalanya, perlahan ia mengangkat kedua tangannya ke arah Devan, ia seolah menunjukan tangannya agar di tarik oleh cowok tersebut. Mel menaik turunkan tangannya dan sesekali mengayunkannya.

"Tarik Mel dulu," ucap Mel sembari mengerjapkan matanya.

"Gak."

"Ihh Devan, tarik Mel duluuu," rengek Mel.

Devan yang mendengar itu manghela nafas panjang, jika seperti ini, maka tak akan ada yang mengalah. Devan perlahan berjalan mendekat ke arah Mel dan kembali menatapnya.

"Mau di tarik?" tanya Devan. Mel langsung mengangguk antusias.

"Tapi gue gak mau." balas Devan.

"Devan ihhh!"

"Gini aja," Devan langsung merangkul Mel dan meletakan kepala gadis itu tepat di ketiaknya. Untung saja harum.

Mel tersenyum singkat, ia langsung memeluk pinggang Devan dari samping. Kembali menduselkan kepalanya di dada Devan. Mel dengan perlahan mendongak ke arah wajah tampan milik suaminya itu.

"Devan sesak ihh!"

"Masa? Terus kenapa lo peluk gue?" tanya Devan menaik turunkan alisnya.

"Mel pengen aja," jawab Mel.

Devan tak menghiraukan perkataan Mel. Ia membawa Mel menuju mobilnya dengan posisi yang masih sama, Devan merangkul Mel sangat erat. Lebih tepatnya, Devan meletakkan tangannya di pundak Mel dan mendekatkan kepala Mel di ketiaknya. Ralat, lebih tepatnya di dadanya.

"Ketiak Devan bauu," ejek Mel.

"Harum."

"Bau tau!" Mel beralih semakin merapatkan dirinya dengan Devan dan menarik jaket yang di gunakan oleh suaminya, bersembunyi di balik jaket Devan dan mencium aroma tubuhnya, sangat wangi. Devan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Terserah."

Setelah masuk ke dalam mobil, Devan langsung melajukan mobilnya menuju tempat tujuannya.

****

Beberapa menit di perjalanan, kini mereka berdua sudah sampai di Mall yang terbilang cukup terkenal. Devan dan Mel langsung masuk ke dalam.

Mata Mel seketika berbinar, ia langsung menarik tangan Devan menuju salah satu penjual boneka. Ia mulai masuk kedalam dan memperhatikan semua boneka lucu yang terpampang jelas.

Mel berbalik ke arah Devan dan menatapnya dengan mata yang mengerjap. "Kalau Mel beli boneka, gak apa-apa kan?" tanya Mel sedikit ragu.

Devan mengacak rambut Mel gemas. "Beli aja."

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now