32 - MERAHASIAKAN

4.2K 462 1.2K
                                    

Baik Rule dan Karim sedang duduk merutuki kebodohannya saat mendatangi rumah Devan. Bisa di katakan mereka itu tamu tak di undang. Datang tiba-tiba dan langsung masuk tanpa meminta izin.

Sekarang mereka berdua sedang duduk di kursi tamu milik Devan. Tepat di hadapannya, Devan sedang menatap mereka berdua mengintimidasi. Mereka yang di tatap seperti itu meneguk salivanya susah payah.

"Kalian dengar semuanya?" tanya Devan.

"Ya ... Ya dengar lah, kan kita nguping," jawab Karim jujur dan sedikit gugup.

Rule yang melihat kegoblokan temannya itu langsung menepuk jidatnya. Tak mengerti isi pikiran yang ada di otaknya.

"Lo ngapain sama Mel di kamar berdua'an?" kali ini keadaan berbalik. Rule menatap Devan mengintimidasi. Ia beralih menyingkirkan rasa gugupnya demi mengetahui semuanya.

"Lo serius mau tau?" tanya balik Devan datar.

"Ya mau lah, orang kepo juga." balas Karim.

Devan menarik napasnya terlebih dahulu, menatap temannya satu-satu. Memicingkan matanya. Memperbaiki duduknya menjadi lebih serius.

"Gue kasih tau, kalian rahasiain?!" tanya Devan sekaligus terdengar seperti sebuah perintah.

"Sip, gampang itu mah."

Devan mengangguk yakin saat Rule berkata seperti itu, tapi ia menatap ragu ke arah Karim. Devan tak yakin ingin memberi tahu itu kepadanya, secara Karim termasuk orang yang omongannya tidak bisa di rem.

"Lo juga harus rahasiain. Jangan sampai bocor!" tegas Devan. Matanya tak lepas menatap Karim tajam.

"Gak usah natap gitu kali Dev, kayak berasa di sidang gue. Tenang, gue bakal rahasiain." balas Karim.

Devan mengangguk tak yakin, terjadi keheningan beberapa saat. Devan berdehem mencoba mencairkan suasana, ia yakin teman-temannya saat ini pasti merasa sedikit canggung saat ia menatapnya seperti sekarang.

"Gue sama Mel udah nikah." ucap Devan santai.

Baik Karim maupun Rule menegang mendengar penuturan dari Devan, tapi dengan sekejap mereka berdua langsung mengangguk-anggukkan kepalanya. Mereka berdua saling bertatapan.

"Owh, udah nikah dia," ucap Karim yang masih mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ho'oh, udah nikah." tambah Rule.

Devan menatap teman-temannya tak mengerti, tak terkejut sama sekali. Aneh, itu lah yang ada di pikiran Devan.

"Kalian gak kaget?" tanya Devan heran.

"Ya enggaklah, becanda lo gak lucu." balas Rule yang di beri anggukan oleh Karim.

"Gue serius. Gue udah nikah sama Mel."

Lagi-lagi Karim dan Rule saling bertatapan, beberapa detik kemudian mereka berdua langsung membulatkan matanya sempurna.

"WHAT, SERIUS LO DEV?" teriak Rule sembari berdiri dari duduknya.

"ASLI GILA LO DEV, KAPAN? KENAPA LO GAK NGUNDANG GUE?" ujar Karim sembari memukul meja di hadapannya.

Devan menutup telinganya beberapa saat. Ia yakin, mereka berdua ini sungguh lemot.

"Serius. Baru beberapa Minggu lalu, hampir bulan." balas Devan.

Rule kembali duduk di tempatnya, menatap Devan tak percaya. Ia masih merasa tak yakin, tapi saat melihat kedekatan Mel dan Devan yang secara tiba-tiba, membuat ia sedikit yakin.

"Tapi, lo pasti punya alasan kan kenapa lo tiba-tiba nikah?" tanya Rule.

Devan mengangguk membenarkan perkataan Rule. Sedangkan Karim, ia masih cengo di tempatnya. Membiarkan semua kejadian tadi ia cerna di otaknya. Mungkin butuh beberapa waktu.

DEVAMEL : My Cold Husband [TERBIT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن