38. DEBY JATUH CINTA?

42.2K 3.4K 500
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

"By? beritahu Papa siapa orangnya?" tanya Arsen menuntut.

Semua orang langsung menatap Deby. Gadis itu terlihat santai, mengunyah buah yang diberikan Hanna. Jam 6 sore tadi Deby sudah pulang dari rumah sakit. Sebenarnya ia belum dibolehkan pulang. Namun Deby bersikeras pulang hari ini juga.

Adelia, Kenzo dan Alvaro juga berada di sana.

Erlangga merasa gemas sendiri saat Deby hanya diam tak menjawab pertanyaan Arsen. Erlangga yakin Melisa yang sudah melakukan itu pada Deby.

"By?" panggil Hanna pada Deby yang duduk disebelahnya.

"Mm" dehem Deby tetap tenang.

"Bete banget gue lihat wajah tembok si macan! Nyesel gue kesini! huh!" batin Adelia kesal.

"Papa serius Deby" ucap Arsen menuntut jawaban dari Deby.

"Udahlah, biasa juga" jawab Deby datar.

Mereka menghela nafas mendengar jawaban Deby.

"By beritahu Papa, biar mereka nggak gangguin kamu lagi" ucap Arsen.

"Pah!"

Deby mulai kesal karena Arsen terus  memaksanya.

Hanna memberi isyarat untuk jangan memaksa Deby.

"Yang pasti tuh orang nggak suka sama lo bul" ucap Kenzo.

"Banyak kali" ralat Adelia.

"Termasuk lo!" balas Deby menatap enteng Adelia.

Adelia mendengus kesal melihat tatapan Deby padanya. Ternyata si cewek bar-bar udah nggak sekaku dan sedingin seperti kemaren.

💞💞

Deby membuka matanya, Hanna tidur diantara dirinya dan Clarissa. Tadi Hanna ingin sekali tidur dengannya dan juga Clarissa. Karena Deby tidak enak hati, jadinya seperti ini.

Deby menatap perut besar Hanna, ia menyentuhnya. Bayi ini akan jadi adiknya nanti. Apa mungkin hari itu akan datang? Bagaimana jika itu bukan takdirnya.

Saat bersama Hanna, Deby merasa mempunyai seorang ibu dan keluarga yang lengkap.

Deby berharap Arsen, Hanna dan Clarissa selalu bahagia. Deby takut jika ia sudah menerima semuanya, suatu saat nanti akan direnggut juga darinya. Mengingat semua hal yang ia hadapi selama ini. Ia tidak ingin kehilangan lagi, itu akan benar-benar menghancurkannya.

Ada satu hal lagi yang menganggu pikiran Deby sedari tadi. Erlangga.
Deby pikir sudah cukup baginya menjauhi Erlangga. Dari awal bertemu, ia ingin sekali berlari dan memeluknya. Namun egonya menolak. Bohong, jika selama ini ia tidak peduli dengan Erlangga.

Erlangga adalah orang yang paling penting dalam hidupnya setelah Opa. Teman masa kecil yang selalu ada untuknya. Deby tersenyum kala mengingat bagaimana perlakuan Erlangga padanya. Tetap sama seperti dulu hanya saja ia lebih dewasa dan bijaksana.

"Deby? kenapa nggak tidur" suara lembut Hanna membuyarkan lamunan Deby.

"Iya, ini mau tidur lagi" jawab Deby kembali memejamkan matanya dengan lengan yang masih memeluk perut Hanna.

Hanna tersenyum bahagia melihat lengan Deby yang memeluk dirinya. Ia senang, walaupun Deby belum pernah memanggilnya dengan sebutan Mama.

💞💞

"Mah,Pah, Kita berangkat dulu ya?" Clarissa mencium tangan kedua orangtuanya.


YOU KNOW? I'M BAD GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang