13. MABUK

54.2K 3.8K 90
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

Motor Deby berhenti didepan salah satu Cafe. Ia membuka helmnya dan menggantinya dengan topi.
Deby melangkah masuk, ia menatap sekeliling cafe. Dirinya terfokus pada cowok yang melambaikan tangan padanya.

Deby menghampiri Dirga dan ikut duduk bersama laki-laki itu.

Cafe ini cukup rame, namun tidak membuat kita bosan. Selain tempatnya yang luas dan juga nyaman.

"Lo telat!" sindir Dirga.

"Sori"

"Lo mau pesan apa?" tanya Dirga menatap Deby intens.

Gadis itu benar-benar cantik walau tanpa make up. Pikir Dirga tersenyum miring.

"Terserah" jawab Deby datar.

Dirga memanggil pelayan Cafe dan memesan makan malam buat mereka.

"Lo nggak dimarahin orang tua lo kalau sering keluar malam?" tanya Dirga.

"Lo sendiri?" tanya Deby datar.

"Siapa yang bakal marahin gue, secara bokap udah meninggal dan nyokap gue udah 2 tahun dirumah sakit jiwa" jelas Dirga.

Deby mendengar perkataan Dirga dengan seksama. Ia sedikit terkejut mendengar kalau nyokap Dirga berada dirumah sakit jiwa.

"Keluarga gue hancur karena orang ketiga" ucap Dirga menatap Deby dengan tatapan yang sulit diartikan.

Deby menatap balik Dirga, ia tidak menyangka kalau cowok itu mengalami hal yang sama dengannya.

"Gue rasa lo udah tau jawaban dari pertanyaan lo tadi" ucap Deby.

"Maksud lo?" tanya Dirga pura-pura tidak mengerti.

"Keluarga gue juga hancur karena orang ketiga" jawab Deby dingin.

Setelahnya keduanya sama-sama terdiam, sampai pelayan datang membawa pesanan mereka.

Sementara itu dikediaman Kendrick, terlihat Arsen sedang menunggu Deby.

"Mas" panggil Hanna mendekati suaminya dengan segelas teh ditangannya.

Hanna duduk di sofa ruang tamu sebelah Arsen.

"Han, biar bi Dewi aja yang urus masalah dapur, nanti kamu kecapean Han" nasehat Arsen mengambil alih teh itu.

"Nggak papa kok Mas" jawab Hanna tersenyum menenangkan suaminya.

"Clarissa udah tidur?" tanya Arsen setelah meneguk tehnya.

"Belum mas, tadi dia bersikeras untuk nunggu Deby pulang dulu" jawab Hanna.

"Sikap Clarissa dan Deby jauh berbeda ya Han" tutur Arsen pelan.

"Kamu tidak bisa sepenuhnya menyalahkan sikapnya itu Mas. Terlebih dengan apa yang di alami Deby di masa lalu. Dia sudah kehilangan jati dirinya dan menjadi orang lain untuk menutup lukanya" ucap Hanna mengelus perut buncitnya lembut.

Hanna beralih menatap jam diruang tamu yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Deby belum juga pulang, dan itu membuatnya khawatir.

"Sepertinya aku harus lebih tegas pada Deby, aku tidak ingin dia terus seperti ini" batin Arsen serius.

Berbeda dengan suasana dikediaman Kendrick yang tampak tenang dan Sunyi. Disini sangat berisik, suara musik berdentum keras dan asap rokok tersebar dimana-mana. Setelah makan malam di cafe tadi, Dirga dan Deby pergi ke salah satu Club terbesar di kota ini.

"Ternyata lo jago juga" puji Dirga jujur melihat cara Deby bermain Biliar. Sepertinya gadis itu sudah terbiasa memainkannya.

Mereka sekarang ada di ruangan khusus permainan Biliar. Melihat sikap Deby membuat Dirga yakin kalau ini bukan pertama kalinya Deby ke Club.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Where stories live. Discover now