32. ERLANGGA TERLUKA

46.4K 3.7K 271
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

Erlangga mengurangi kecepatan mobilnya saat melihat mobil Deby keluar dari panti. Ia baru saja ingin ke panti untuk melihat Deon.

"Mau kemana dia?" gumam Erlangga beralih mengikuti mobil itu.

Deby menatap kaca spionnya dan ia menyadari ada yang mengikutinya. Deby menatap intens mobil itu, seketika ia tersenyum miring.

"Dasar Penguntit" Deby tersenyum miring.

Senyum Deby semakin lebar saat sebuah rencana terlintas di otak cantiknya.

"Ngerjain dia ah.." batin Deby menambah kecepatannya menjadi diatas rata-rata.

Erlangga yang melihat mobil Deby melaju dengan kencang, berusaha mengikutinya.

"Apa dia tau gue ikuti?"

Erlangga juga menambah kecepatan mobilnya.

Deby dengan mengendarai mobilnya ugal-ugalan. Bahkan terdengar bunyi gesekan roda mobilnya dengan aspal. Ia menyusuri jalanan yang tidak ada pemukiman warga disini.

Deby tersenyum miring saat melihat Erlangga masih mengikutinya. Ia bahkan tidak mengurangi kecepatannya walau di tikungan tajam.

Dengan tiba-tiba Deby langsung membanting setir mobilnya hingga menabrak sebuah pohon ditepi jalan. Inilah kebiasaan Deby, ia bisa berbuat nekat, tanpa memikirkan resiko yang akan ia hadapi.

Brakk

"Astaga Deby!"

Erlangga terkejut saat mobil Deby menabrak sebuah pohon besar ditepi jalan.

Erlangga melajukan mobilnya mendekat dengan wajah panik dan khawatir. Ia segera turun dari mobilnya dan mendekati mobil Deby.

"Deby!" panggil Erlangga membuka pintu mobil Deby.

"Aws.." Deby meringis saat dahinya terbentur stir mobil. Untung saja ia memasang sabuk pengamannya. Kalau tidak mungkin ia sudah terluka parah.

Erlangga membuka sabuk pengaman gadis itu.

Deby masih meringis, membuat Erlangga kalut. Ia segera menggendong Deby keluar dari mobil.

Erlangga menurunkan Deby diatas rerumputan. Ia menahan kedua lengan gadis itu, takut jika Deby tidak bisa berdiri normal.

"Lo nggak papa hah? Ada yang luka? Beritahu gue! Ada yang sakit? Deby jangan diam aja! Jawab gue! Yang mana yang sakit?" tanya Erlangga mencek seluruh tubuh gadis itu khawatir. Bahkan Erlangga sampai berlutut hanya untuk mencek kedua kaki Deby.

Deby terdiam melihat kepanikan dan kekhawatiran Erlangga padanya. Bahkan suara Erlangga terdengar bergetar dan takut?.

"By, jawab gue? Ada yang sakit?" tanya Erlangga menangkup pipi gadis itu dengan kedua tangannya. Ia khawatir karena Deby hanya diam menatapnya.

"By? Jawab By?" tanya Erlangga lagi dengan nada frustasi.

Erlangga menghela nafasnya lega saat Deby menggelengkan kepalanya.
Ia langsung menarik gadis itu kedalam pelukannya.

Deby memejamkan matanya, menghirup aroma maskulin Erlangga yang membuatnya tenang dan damai. Rasa nyaman yang hanya ia dapatkan saat bersama Erlangga. Rasa yang tidak pernah ia rasakan selama ini. Deby dapat merasakan detak jantung Erlangga yang berdetak kencang tepat di telinganya.

Tangan Deby terangkat dikedua sisi tubuhnya untuk membalas pelukan Erlangga.

Deby membuka matanya bertepatan dengan tangannya yang berhenti di udara. Perlahan kedua tangannya kembali turun. Erlangga menyadari itu.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Where stories live. Discover now