15. INSIDEN PERPUSTAKAAN

51.1K 3.9K 52
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

Deby kembali kedalam kelasnya, ia duduk disebelah Winda. Semua penghuni kelas langsung terdiam melihat kedatangannya. Berbeda dengan Winda yang tersenyum.

"Kamu nggak papa kan By?" tanya Winda.

Deby menggelengkan kepalanya dengan wajah datar.

"By, Aku udah punya motor sendiri, yang di beli pakai uang tabungan aku dari SMP. Ya walau pun ditambahin sama bunda. Kita bisa pulang bareng hehe" beritahu Winda senang.

"Lo udah bisa bawa motor?" tanya Deby.

"Udah, dua bulan yang lalu aku diajarin sama bunda. Jadi aku sering bawa motor yang ada di panti buat nganterin bunda ke pasar. Nanti kita pulangnya barengan ya?"

"Gue pulang pakai taxi" ucap Deby.

"Kenapa?" tanya Winda bingung.

"Motor gue disita" jawab Deby apa adanya.

"Sama bokap kamu?" tanya Winda prihatin.

"Mm" jawab Deby.

"By, gimana kalau kamu bareng aku aja?" tanya Winda antusias.

"Nggak usah" jawab Deby.

"Kenapa enggak, Bunda kemaren bilang kalau dia kangen sama kamu, mau ya? Main dulu di panti? Nanti aku antar pulang" tawar Winda berharap.

Deby tampak berfikir sebentar lalu ia mengangguk setuju. Saat itu pula guru yang mengajar masuk kedalam kelas.

"Pagi anak-anak?!" sapa Devi, guru matematika yang dikenal pemarah.

"Pagi bukk.." jawab mereka serentak.

Devi mengeluarkan buku absen dari dalam tasnya.

"Siapa yang tidak hadir?" tanyanya.

"Mira Buk" jawab Wawan ketua kelas.

"Kemana dia?" tanya Buk Devi lagi.

"Nggak ada kabar buk"

"Baiklah, sekarang keluarkan buku paket masing-masing, ibu akan periksa siapa yang tidak membawanya" ucap Devi membuat murid-muridnya bergegas menguarkan buku mereka.

Winda mengeluarkan bukunya, ia menoleh saat Deby hanya diam seraya bersandar di kursinya.

"By, jangan bilang kamu belum ngambil bukunya diperpus?" tanya Winda pelan memastikan.

"Lupa" jawab Deby santai.

"Ya ampun By!! kemaren kan aku udah bilang kalau kita harus punya buku ini masing-masing. Kamu pake buku aku aja ya, nanti kamu bisa kena masalah lagi" ucap Winda khawatir.

"Nggak! Lo tenang aja" jawab Deby tak suka.

"Ada apa Winda?" tanya Devi mendekati meja keduanya.

"Buku kamu mana Deby?" tanya Devi.

Ini kedua kalinya ia bertatap muka dengan siswi barunya ini. Kemaren ia sudah mengingatkan Deby untuk kedepannya membawa buku paket sendiri.

"Lupa" jawab Deby datar.

Devi menghela nafasnya melihat penampilan Deby.

"Buka gelang kamu!" tegas Devi.

"By, kasih aja.." pinta Winda berbisik dengan khawatir.

Deby membuka beberapa gelang karet ditangannya dan menaruhnya diatas meja.

"Lengan baju kamu diturunin!"

Deby hanya diam, Winda membantu menurunkan lengan baju Deby.

"Kali ini kamu ibuk maafin, sekarang kamu ambil bukunya di perpustakaan, cepat!" suruh Devi.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Where stories live. Discover now