27. KEBENARAN DAN LUKA LAMA

51.2K 3.8K 56
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

Deby jongkok didepan sebuah batu besar yang diberi cat warna biru langit. Di batu itu banyak coretan tangan anak-anak panti. Didepannya juga ada sebuah danau yang terletak di belakang panti.

Deby memutuskan untuk kesini, ia malas bergabung dengan Clarissa dan yang lainnya. Ia lebih nyaman ditempat sunyi dari pada keramaian.

Deby meneliti dengan mata tajamnya, mencari tulisan yang pernah ia buat disini beberapa tahun yang lalu. Deby terus mencarinya dan telunjuknya berhenti disebuah tulisan yang ia cari. Ia melirik di samping tulisannya juga ada tulisan seseorang yang merupakan teman masa kecilnya.
Pasti dia sudah besar sekarang. Pikir Deby.

"Hm!" dehem seseorang membuat Deby menoleh kebelakang.

Deby menghela nafasnya kesal dan berdiri menatap tajam Erlangga.

Erlangga duduk di atas batu yang dilihat Deby tadi. Deby menatap tajam Erlangga, ia tidak suka Erlangga duduk di atas batu itu. Batu itu sangat berharga baginya.

"Jangan duduk disitu!" kesal Deby tidak suka.

"Kenapa? Gue suka duduk disini, tempat ini menenangkan. Apalagi ada lo disini" jawab Erlangga menatap Deby dengan tatapan yang sulit diartikan.

Deby terdiam mendengar jawaban Erlangga.

Flashback

"Dylan! jangan duduk disitu, nanti tulisannya rusak" ucap Deby kecil saat sahabatnya itu malah duduk diatas batu tempat mengungkapkan isi hati anak panti.

"Kenapa? Aku suka duduk disini, tempat ini menenangkan. Apalagi ada kamu disini" jawab anak laki-laki santai.

Deby merindukan sahabatnya itu.

"Lo mikirin apa?" tanya Erlangga membuyarkan lamunan Deby.

"Nggak usah sok akrab lo sama gue!" semprot Deby sewot.

Erlangga yang mendengar itu kembali berdiri. Ia mendekati Deby dan menatap datar gadis itu.

Sedangkan Deby reflek mundur. Ia meneguk saliva nya dengan susah payah melihat tatapan Erlangga.

Erlangga terus maju mendekatinya hingga punggung Deby membentur pelan pohon besar dibelakangnya.

Deby menahan dada Erlangga dengan kedua telapak tangannya. Ia mendongak menatap Erlangga yang lebih tinggi darinya.

Terjadi keheningan diantara mereka dalam posisi yang begitu dekat.

"Gue punya sahabat waktu gue masih kecil disini, kita selalu main bersama ditempat ini. Bahkan setiap hari dan disini tempat favoritnya jika ia sedang sedih. Lo mau tau siapa namanya?" tanya Erlangga seolah sedang bercerita.

Deby mematung mendengar ucapan Erlangga, dan itu tak lepas dari perhatian Erlangga.

"Namanya Deby Delinda" beritahu Erlangga menatap dalam Deby.

Deby terdiam kaku, jantungnya berdetak lebih cepat. Ia menatap mata elang yang sedang menatap dalam. Seolah mencari sesuatu didalam dirinya.

"Dylan Erlangga, itu nama lengkap gue" ucap Erlangga membuat Deby semakin terkejut.

"Nggak! Nggak mungkin dia Dylan kan" batin Deby tak percaya.

Deby menatap iris gelap Erlangga beberapa saat.

"Gue bukan orang asing buat lo"

Deby mendorong kasar Erlangga membuat cowok itu mundur satu langkah.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Where stories live. Discover now