46. JADIAN

37.1K 3K 296
                                    


VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉


💜SPESIAL PART💜

Deby hanya bisa menghela nafasnya mendengar omelan Erlangga selama diperjalanan. Hanya karena ia telat sarapan, Erlangga marah dan terus mengomelinya.

"Jam 9 itu bukan sarapan lagi namanya" omel Erlangga.

"Iya tau" jawab Deby berusaha sabar.

"Ingat by, ini hari ulang tahun dia, sabar!" Batin Deby.

"Kalau lo gini terus, kesehatan lo bisa menurun" lanjut Erlangga menghentikan mobilnya saat lampu merah.

"Iya" jawab Deby untuk kesekian kalinya.

"Jangan iya-iya aja" omel Erlangga membuat Deby menatapnya kesal.

Melihat kerutan di dahi cowok itu membuat Deby percaya kalau Erlangga benar-benar marah. Lagi-lagi Deby hanya bisa menghela nafasnya.

Mobil yang dikendarai Erlangga kembali melaju. Sesekali Deby menoleh dan Erlangga terus saja diam.

Deby terkejut saat mobil mereka melewati pantai yang sangat indah. Deby ingin sekali pergi kesana, namun ia takut memintanya pada Erlangga.

Namun tanpa diduga mobil Erlangga memasuki area pantai.

Deby langsung menatap Erlangga.

"Kita kesana?" tanya Deby ragu.

"Iya" jawab Erlangga singkat.

Deby merasa sangat senang, pantai adalah tempat yang selalu ingin ia kunjungi. Sebut saja kalau Deby aneh, karena seumur hidupnya ini pertama kalinya ia ke pantai.

Deby kembali menatap Erlangga saat mobil mereka sudah terparkir. Erlangga turun terlebih dahulu membuat Deby bingung bagaimana cara membuat Erlangga tidak marah lagi. Deby membuka sabuk pengamannya.

Erlangga membukakan pintu mobil untuk Deby.

Deby memandang takjub pantai didepannya, mengabaikan orang-orang yang malah menatap dirinya.

Erlangga berdecak kesal melihat mata-mata nakal yang menatap Deby terang-terangan.

Erlangga menggenggam tangan Deby dan membawanya menjauh dari sana.

Deby yang masih menatap takjub ke indahan pantai tidak menyadari kalau ia membalas tautan tangan Erlangga.

"Lang, gue mau kesana" pinta Deby menghentikan langkahnya. Ia ingin sekali bermain di bibir pantai itu.

"Nanti, kita makan siang dulu" jawab Erlangga membuat Deby langsung menatapnya.

"Gue maunya sekarang!" pinta Deby.

Deby menghela nafasnya kesal saat Erlangga malah menatap datar dirinya.

Erlangga membawa Deby ke salah satu restoran yang menghadap langsung ke pantai. Deby yang tadinya kesal kembali senang melihat tepat makan siang mereka. Namun Deby bingung, kenapa resto sebagus ini sepi, padahal pengunjung cukup ramai.

Erlangga duduk berhadapan dengan Deby.

"Kenapa sepi?" tanya Deby pada dirinya sendiri.

"Mungkin mereka nggak mau ganggu kita" jawab Erlangga asal.

Deby memutar bola matanya kesal, Erlangga masih marah ternyata. Deby menghela nafasnya dan membuka buku menu yang ada diatas meja.

"Kamu mau makan apa?" tanya Erlangga pada Deby saat 2 orang pelayan berdiri disebelah meja mereka.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Where stories live. Discover now