54. KEPERCAYAAN, PENYESALAN DAN KEBENARAN

38.2K 2.8K 318
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

"Gue minta maaf" ucap Erlangga merasa bersalah.

Deby menghela nafasnya, beberapa saat yang lalu ia terbangun dan sudah berada di mansion.

"Kamu nggak salah Lang" jawab Deby tampak lelah. Ia tahu kemaren Erlangga sempat membicarakan tentang Dirga saat Riana datang. Deby yakin Erlangga pasti akan mengatakan hal itu.

Tangan Deby terangkat menyentuh wajah Erlangga.

"Apa masih sakit?" tanya Deby mengelus memar disudut bibir Erlangga karena pukulan Dirga tadi.

Erlangga menggelengkan kepalanya.

"Lang?"

"Mm"

"Kemaren gue dengar lo bakal kuliah di Amerika dan harus berangkat minggu besok"

"Nggak jadi" jawab Erlangga membuat Deby mengeryit bingung.

"Kenapa?" tanya Deby.

"Gue maunya disini" jawab Erlangga.

"Apa karena gue?" tanya Deby tidak suka.

"Lo belum makan, gue panggil pela--"

"Jika karena gue, lebih baik gue pergi dari lo!" ucap Deby menahan lengan Erlangga yang berniat pergi.

Deby harus mengatakan itu walau hatinya sendiri menolak jika Erlangga akan pergi. Tapi Deby tidak bisa egois, ia tidak ingin merusak kehidupan Erlangga.

Wajah Erlangga tampak berkedut, matanya terpejam beberapa saat. Ia marah dan tidak suka jika Deby mengatakan akan menjauhinya.

"Lo yakin mau ninggalin gue?" tanya Erlangga menatap dalam Deby.

"Pilihan lo cuma ini, lo yang pergi atau gue yang pergi" jawab Deby melepas genggamannya pada lengan Erlangga.

"Lo lupa janji kita buat selesain semuanya sampai akhir?" tanya Erlangga mulai khawatir.

"Kemaren lo yang nyesel tentang perjanjian itu kan? Sekarang gue juga, anggap saja perjanjian itu hanya omong kosong"

"Kenapa tiba-tiba lo jadi gini?" tanya Erlangga kecewa.

"Sebelumnya kehidupan lo baik-baik aja, tapi setelah gue datang semuanya memburuk. Gue mau lo hidup seperti sebelum kenal gue! Ini yang terbaik buat kita Lang! Lo yang pergi atau gue yang akan per--"

"Gue nggak akan pergi!" tegas Erlangga berusaha menahan emosinya.

"Kalau gitu gue yang akan pergi!" ucap Deby yakin dengan keputusannya.

Deby bisa melihat kemarahan di wajah Erlangga. Wajahnya berkedut, tapi matanya memancarkan kekecewaan yang amat besar.

Deby berfikir apa ia kembali menyakiti perasaan Erlangga? Deby hanya ingin Erlangga hidup tenang dan bahagia tanpa terlibat masalah hidupnya yang tidak pernah habisnya. Masa depan Erlangga juga dipertaruhkan disini.

"Gue kira lo udah percaya sama gue, ternyata nggak"

Deby yang mendengar kekecewaan Erlangga merasa bersalah. Bukan itu maksudnya, ia sangat mempercayai Erlangga.

"Jika lo pikir kehidupan gue selama ini baik-baik aja? Maka jawabannya tidak!"

Deby hanya menatap sendu Erlangga. Sedangkan Erlangga memilih pergi, sebelum amarah mengendalikan dirinya yang akan menyakiti perasaan Deby nantinya.

Erlangga menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Deby yang hanya terdiam kaku diatas ranjangnya.

"Gue bisa tinggalin semua hal di dunia ini Deby, tapi tidak dengan lo! Kalau lo tetap pergi dari gue--" ucap Erlangga menggantung.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora