52. PERLINDUNGAN ERLANGGA 2

33.3K 2.9K 352
                                    

VOTE SEBELUM BACA PLEASE 😉

Erlangga membuka pintu kamar yang ditempati Deby perlahan. Ia tersenyum kecil melihat Deby tertidur bersama Deon.

Rasanya Erlangga tidak tega untuk membangunkan keduanya.

Erlangga duduk ditepi ranjang, tangannya terangkat menyingkirkan helaian rambut yang menutupi sebagian wajah cantik Deby. Erlangga tertegun saat setetes air mata mengalir disudut mata terpejam itu.  Deby menangis dalam tidurnya.

Erlangga mengusap air mata itu dengan ibu jarinya.

Deby membuka merasa terusik. Ia tersentak melihat tangan seseorang diwajahnya. Deby mendongak dan saat itu tatapannya bertemu dengan mata elang Erlangga. Deby terdiam kaku saat bertatapan dengan wajah tampan itu sedekat ini.

"Sampai kapan bertatapan nya? Deon udah nungguin nih" sontak saja suara itu membuat Deby tersentak kaget.

Deby mengubah posisinya menjadi duduk sedangkan Erlangga hanya bersikap santai. Berbeda dengan Deby yang salah tingkah.

"Aku tunggu dibawah, kita makan malam" ucap Erlangga membawa Deon kedalam gendongannya.

Deby mengangguk mengerti.

Setelah Erlangga pergi Deby menghela nafasnya. Erlangga tidak membiarkannya keluar dari sini. Bagaimana kalau Berto menyakiti Erlangga nantinya. Deby tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa Erlangga karena terus melindunginya.

"By, aku masuk ya!" suara Winda dibalik pintu membuat Deby menoleh.

"Iya!" jawab Deby.

Winda tersenyum, ia membawa beberapa tas belanjaan berisi pakaian buat Deby.

Winda meletakkan barang-barang itu di kaki ranjang. Ia menghela nafasnya dan duduk disebelah Deby yang terlihat cemas.

"Kamu mikirin apa?" tanya Winda.

"Gue khawatir kalian semua ikut celaka karena terlibat masalah gue" jawab Deby jujur.

Winda menggenggam tangan Deby.

"Percayalah By, kak Erlangga bisa mengatasi semuanya" ucap Winda mencoba menenangkan dan meyakinkan Deby.

"Winda, sebenarnya siapa Erlangga?" tanya Deby ingin mengakhiri rasa penasarannya.

Winda kembali tersenyum, ia tahu jawaban atas pertanyaan Deby tadi.

"Dia..." jawab Winda menggantung ucapannya membuat Deby tidak sabaran.

"Dia...pacarnya kamu" jawab Winda terkekeh pelan.

"Gue serius!" kesal Deby.

"Aku nggak bisa bilang, kamu tanya aja ya sama kak Erlangga nya nanti" ucap Winda takut jika ia salah ngomong.

Deby kembali menghela nafasnya, ya kali ia tanya langsung. Gengsi dong. Lagian entar Erlangga tersinggung lagi kalau ia tanya.

Erlangga menghampiri Deon yang sudah mengganti pakaiannya dibantu pelayan.

"Bruss..ssuuuustt.." Deon terus bermain dengan robotnya, membiarkan pelayan itu menyisir rambut ikalnya.

Melihat Kedatangan Erlangga pelayan itu menunduk dan segera pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Deon?" panggil Erlangga membuat bocah itu langsung menatapnya dan tersenyum.

"Kak Langga, Deon mau tidur disini bareng kakak cantik, boleh ya?" tanya Deon saat sudah berada di gendongan Erlangga.

"Boleh" jawab Erlangga.

"Asikkk,,Deon tidur disini!" seru Deon senang.

Erlangga membawa Deon menghampiri meja makan.

YOU KNOW? I'M BAD GIRL Where stories live. Discover now