Kisah lama (Jeda Author)

4.9K 283 45
                                    

Malam itu, gue lupa tanggal berapa, yang gue inget waktu itu adalah malam jumat di bulan januari, gue yang udah mulai terkantuk-kantuk, terpaksa harus beranjak dari sofa yang sedari tadi gue duduki sembari menulis novel bergenre romance di aplikasi novelmi, bermaksud untuk membuat kopi god day freezee favorit gue di dapur. Malam itu gue sendirian di rumah, karena suami gue sedang bekerja sift 3 atau sift malam. Gue memang sedang rehat menulis novel suamiku genderuwo di wattpad karena sesuatu hal yang gak bisa gue ceritain.

Kopi sudah jadi, asap tipis mengepul dari permukaan kopi di dalam gelas, siluet tentang alur cerita yang akan jadi kelanjutan kisah cinta pemeran utama Yuni si cewek medan dalam novel terbentang, inspirasi kembali hadir, gue hanyut dalam cerita yang tengah gue ketik, hingga gue tidak sadar stella kucing kesayangan gue entah sejak kapan dia meringkuk manja di samping gue. Stella menjadi teman satu-satunya di rumah ketika suami pergi bekerja, stella gue adopsi belum lama ini, hasil dari rekomendasi teman kantor suami agar gue mau mengadopsi kucing biar gue bisa cepet dapet momongan katanya sih begitu, mitos seperti itu sebenernya gue kurang percaya juga, memang sudah dua tahun kami berumah tangga, namun belum ada sedikit pun tanda-tanda gue akan dapat momongan, tapi ketika awal gue melihat stella, gue langsung jatuh cinta dengan sikap manjanya, bukan karena gue percaya dengan mitosnya.

Stella menggesek-gesekan kepalanya ke paha gue, gue mengusap lembut kepalanya, dia beranjak bangun, melompat turun dari atas sofa, dan hendak pergi meninggalkan gue, namun sebelum itu, dia berdiam sejenak, dan menolehkan kepalanya kebelakang menghadap gue yang tengah memperhatikan gerak geriknya, seolah olah dia mengajak gue untuk ikut pergi dengannya.

"ada apa stell?? "

Dia masih diam, dan kini dia mengeong.

"Oke,oke, aku ikut"

Gue ikut beranjak dari sofa, membuntuti dia dari belakang, dia berhenti tepat di mulut pintu depan rumah.

"ini udah tengah malam stell, kamu mau kemana sih? "

Dia mengeong tak henti sambil menggesek tubuhnya ke kaki gue.

"Kamu mau keluar? oke kita keluar sebentar, abis itu kita tidur oke!! "

Gue membuka pintu depan dan Stella ikut keluar. Dia diam mematung tepat di samping gue yang tengah berdiri di mulut pintu rumah. Gue melihat kotak surat yang berada di pagar rumah terbuka, gue berjalan ke sana untuk memeriksa, barangkali ada hantaran surat atau paket yang datang. Ada amplop cokelat tergeletak didalamnya, gue bawa amplop kedalam kamar dan membuka isinya, secarik kertas, sebuah surat yang ditulis tangan.

Untuk Shanti Sriwahyuni Ezran

Apa kabarnya yun? semoga kamu baik-baik aja ya.. maaf aku harus menulis surat ini. Aku gak punya kontak kamu soalnya. Ada banyak hal yang aku pengen ceritain sama kamu, cuma sayang jarak kita sekarang berjauhan, aku tahu alamat kamu, tapi aku belum berani untuk ketemu langsung sama kamu.

Pertama aku mo ngucapin selamat menempuh hidup baru. Maaf telat, jujur aku sebetulnya blom siap kehilangan kamu, namun aku juga gak bisa maksain hubungan kita buat terus bisa lanjut. Aku hargai keputusan kamu untuk mau berubah, tapi jujur aku masih meyakini kamu masih memiliki rasa itu. Aku sudah berulang kali minta maaf sama kamu, aku tak pernah bermaksud mengkhianati kamu sedikit pun. Tapi nasi sudah menjadi bubur, aku harap kamu bahagia dengan pernikahan kamu.

Berikutnya aku mau ngasih kabar sama kamu kalo pak Haji sudah meninggal, dan aku harap kamu sudi untuk mengirim sedikit doa untuk bapak. Jika kamu berkenan kapan pun kamu bisa berziarah ke makam bapak di kampung.

Oya ini no HP aku, kalo kamu sempat kamu bisa telpon aku kapan pun kamu mau
0811248xxxxx

Maafkan aku ya, jujur aku masih merindukan kamu, tolong bakar surat ini jika kamu sudah membacanya, semoga suami kamu tak tahu tentang surat ini dan tentang hubungan kita dulu.

Dewi Suci Karmila

SUAMIKU GENDERUWO (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang