SUAMIKU GENDERUWO (SUDAH TERBIT)

Dibalik sebuah kisah (Jeda Author)

thor kapan lanjut, thor kapan up, thor bla bla bla, thor bla bla bla......

Dengan berat hati, gue memutuskan untuk melanjutkan kisah ini, kisah maryani dan keluarga besarnya.

Secara tidak langsung, kisah ini sudah menyeret gue masuk kedalam sebuah kesakitan yang cukup panjang. Jujur gue baru bisa bangun dari ranjang pembaringan, menghela nafas panjang ditengah-tengah berita kopid yang belum ada habisnya, dengan tekad yang sudah bulat gue mencoba membuka aplikasi wattpad.

Tak disangka jari jemari gue bergetar ketika akan memulai untuk menulis, kembali teringat bagaimana hari-hari gue selama tiga bulan terakhir ini penuh dengan hal-hal yang diluar nalar gue sebagai penulis kacangan yang menulis tanpa research, menulis tanpa study, menulis tanpa tahu diksi mana yang tepat untuk menyampaikan kisah Maryani yang ternyata berujung duka.

Pagi ini Anton suami gue bertanya, "kamu yakin mau meneruskan kisah ini?"

Dengan bibir yang bergetar gue bicara padanya lirih, "iya, yakin yang"

Sudah seminggu lebih gue berusaha membangun keyakinan dalam diri untuk tak mengecewakan kalian semua, yaitu dengan melanjutkan menulis cerita Maryani dan keluarga besarnya.

Gue bisa, gue harus bisa menyelesaikan kisah ini, walau nanti kedepannya entah hal gila apa lagi yang akan gue hadapi. Namun gue rasa, gue tak akan merasakan kaget lagi nantinya, karena tak ada hal yang lebih mengagetkan dan menakutkan bagi gue yang sudah pernah melihat sosok ghaib yang mirip laba-laba, bertubuh besar berbulu lebat, tak bermuka, mungkin bermuka namun tertutup bulu lebat yang menutupi wajahnya, yang nampak jelas hanya sepasang bola mata besar yang menyala merah yang terkadang merayap di atas langit-langit kamar gue.

Entah dalam mimpi atau realita, dia selalu berkata lirih pada gue yang sedang terbaring lemas, "Wahyuni kau cari mati, seribu dukun seribu kiai tak akan bisa menghalangi kematianmu"

"bismillah gue yakin bisa"