Part 1

2.5M 76.8K 6K
                                    

WARNING.
Cerita ini tidak pernah di revisi satu kali pun. Jadi kesalahan tanda baca, kata-kata yang tidak sesuai, atau penempatan alur/plot, insya Allah semuanya telah direvisi di buku ❤️❤️ terima kasih sudah membaca Mine. Novel ini akan tersedia di Gramedia dan toko buku lainnya mulai  tanggal 24 Oktober 2017 di seluruh Indonesia.

Happy Reading 💗

Fyi, cerita ini aku bikin saat masih SMP tahun 2007-2008. Jadi mohon maklumi kalau penulisannya ancur 🤣 makasih 😁

********

Aku berjalan gontai keluar dari daerah kampus karena jam kuliahku sudah selesai. Rumahku tidak terlalu jauh dari kampus. Mungkin hanya sekitar ± 100 m saja. Aku kuliah di Universitas Alaska Fairbanks yang terletak di salah satu Negara bagian Amerika, Alaska. Kami pindah kesini 2 tahun yang lalu dari Indonesia, saat ayahku di pindahtugaskan oleh atasannya. Mau tidak mau, kami harus mengikuti kemana pun beliau pergi. Yah ada untungnya juga untukku karena dapat pengalaman hidup di luar negeri seperti ini. Sedikit menyenangkan.

"TIKAA !!" panggil seseorang dari kejauhan. Aku pun menajamkan penglihatanku karena panggilan seseorang itu agak jauh dari posisiku berada.

Seorang pria yang sedang bersender di depan pintu mobilnya sambil melambaikan tangan kanannya ke arahku. Seorang yang sangat aku kenal, Raka, sahabatku dari Indonesia. Bukan, mungkin sekarang dia mantan sahabatku, karena kami sudah lose contact lama.

"Raka ?" tanyaku masih bingung melihat dia begitu berbeda sekarang. Entah ada angin apa dia mau menemuiku padahal kami sudah lama sekali tidak bertemu dan tidak menyangka akan bertemu di Negara orang.

"Ya, memangnya siapa lagi ? Kau tidak mengenaliku ?" tanyanya dengan nada geli.

"Sorry, kau di Amerika, aku tidak tahu. Sejak kapan?"

"Mungkin setahun yang lalu, ayo ikut aku. Aku ingin bercerita banyak denganmu !"

Dia menarik tanganku dan hendak membuka pintu mobil sportnya. Apa dia kaya?

"Tunggu dulu, kau mau membawaku kemana !?" ucapku sambil menahan pintu mobil yang hampir menutup.

"Sudah, percaya saja padaku. Oke " dia tersenyum lepas dan menutup pintu mobilnya lalu berlari berlawanan arah untuk masuk ke pintu kemudinya. Jujur saja aku agak syok dia tiba-tiba berperilaku aneh seperti ini.

"Kau ini aneh sekali."

"Aku hanya kangen padamu, Tika. Kita kan sudah lama tidak bertemu." Ucapnya polos seraya tersenyum lalu mengacak rambutku.

"Aku bukan anak kecil lagi !" aku pun segera menepis tangannya dan merapikan rambutku. Dia hanya tertawa melihat responku. Raka mengendarai mobilnya kencang dan sesekali me-rem mobilnya, karena ada mobil yang menyalip atau lampu merah.

"Kau kuliah semester berapa?" tanya dia antusias.

"Semester 5. Hmm kau sudah bekerja ya ?" tanyaku balik. Ya pantas saja kan aku bertanya seperti itu. Dilihat dari penampilannya yang sangat rapi dengan jas hitam yang membalut tubuhnya sempurna. Dia berubah menjadi lebih berwibawa.

"Kelihatan jelas ya?"

"Iyalah, ckck. Aku jadi merasa kalah. Kau sudah bekerja sedangkan aku masih berkutat dengan soal-soal."

"Hahaha, sabar. Nanti juga kau bekerja kok." Raka tersenyum manis padaku. Dia masih baik seperti dulu.

"Terima kasih, ngomong-ngomong kau bekerja dimana?"

"5th Avenue Mall." Jawab Raka senang.

"Wow, benarkah?? Itu kan mall terbesar disini. Kau bagian apa?"

"Kalau aku beritahu, nanti kau terkejut Tika, hahaha..." Dia tertawa lagi.

Aku pun mengerucutkan bibirku tanda aku lagi kesal. Kami berbincang dan sesekali tertawa bersama. Baru sadar kalau Raka membawaku masuk ke jalanan sepi yang di kanan kirinya tumbuh pepohonan besar. Sejujurnya aku tidak tahu ini dimana.

"Raka, kau mau membawaku kemana ?" tanyaku mulai panik saat mobil yang kami tumpangi masuk ke dalam hutan lebat. Oh God, hari sudah semakin gelap. Raka tidak menjawabku dan terus mengemudikan mobilnya kencang. Sekarang dia berekspresi serius.

"RAKA ! Katakan padaku ini dimana !?" bentakku kesal.

"Tenang saja, aku tidak akan macam-macam padamu." Jawabnya tenang.

Astaga aku mulai ketakutan. Aku benar-benar buta wilayah ini. Bahkan aku tidak tahu kalau Alaska ada juga hutan selebat ini. Ayah, Ibu.. Tolong aku !

Bunyi mobil berdecit pertanda kami sudah berhenti. Kami tiba di depan pagar besi besar dan di dalamnya terdapat rumah megah yang tidak kalah besarnya. Aku melongo. Hutan seseram ini ada bangunan megah ? Apa orang-orang tidak tahu ?

"Keluar." Suruh Raka sambil membukakan pintu mobilnya. Aku mengambil tasku dan beranjak keluar dari mobil.

"Ini dimana ?" tanyaku yang sudah ketiga kalinya bertanya dimana kami sekarang.

Tapi Raka tetap diam dan langsung menarik tanganku ke dalam. Setibanya di dalam aku melihat banyak wanita yang menjadi pelayan dan ada juga pria bertubuh kekar yang ku duga dia pasti berprofesi sebagai bodyguard.

Raka tetap membawaku ke dalam sampai tiba di aula yang besar. Mewah. Ini seperti sebuah istana. Kami terus berjalan sampai tiba di depan seorang pria berperawakan tinggi duduk dengan angkuhnya di sebuah kursi megah. Dia seperti raja yang sering aku tonton di film-film. Tapi wajah sinisnya membuat bulu kudukku merinding.

"Tuan.." Tiba-tiba Raka membungkukkan badannya. Aku terkejut setengah mati.
"Maaf, saya terlambat. Dia yang jadi persembahan saya kali ini." Lanjutnya sambil mendorong tubuhku. Refleks aku maju kedepan dan sedetik kemudian aku mundur beberapa langkah.

Tbc

Bagaimanaaaa xD

Part ini dibuat bulan November 2014

MINE [TAMAT]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora