Part 16

880K 37K 2.1K
                                    

Tika's POV

"Erggghhhhh...."

Aku menggeliat seperti biasa kalau habis bangun tidur. Apa aku telat bangun? Kenapa Mama tidak membangunkanku?

Aku beranjak dari tempat tidurku yang spreinya berwarna coklat dan bergambar tazmania itu. Oh Tunggu, ini masih subuh. Aku melirik jam di dinding, pukul setengah 6 pagi. Seingatku semalam aku tidur bersama dengan Sean tetapi kenapa dia tidak ada sekarang? Ah aku tidak peduli. Baguslah kalau dia sudah pergi.

Aku masuk kedalam kamar mandi dan membasuh wajahku. Diluar kamar, lampu masih gelap semua. Pasti Mama belum bangun, pikirku.

'Kreeeet'

Tiba-tiba terdengar bunyi decitan jendela saat aku keluar dari kamar mandi. Apa jendelaku terbuka?

Aku berjalan ragu mendekati jendela kamar itu dan membuka gordennya. Oh astaga tidak terkunci. Pantas saja Sean bisa masuk. Tapi hebat juga dia bisa memanjat ke kamarku yang dilantai 2 ini.

Saat ingin menutup jendela itu, jendelanya tidak bisa terkunci. Ternyata kaitan jendela dengan mur nya rusak. Aku mendengus kesal, ini pasti kerjaan Sean. Tentu saja siapa lagi?!

"Tika, bangun." Mendadak Mama datang ke kamarku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Seperti biasa.

"Ah sudah bangun rupanya, turun kebawah. Bantu Mama bikin sarapan oke," ujarnya dan langsung pergi menuruni tangga lagi. Padahal aku belum sempat bicara apapun. Huh dasar!

Aku menggulung rambutku ke atas dengan asal-asalan dan menyusul Mama ke dapur.
Beliau pasti berada disana. Saat di dapur, aku melihat Mama sedang memasak nasi. Walaupun kami sudah dua tahun disini, tapi masih saja memakan nasi. Suasana Indonesia masih sangat kental di rumah kami.

"Ma, aku harus ngapain?" tanyaku saat mendekati Mama di depan pantry.

"Kamu irisin bawang aja nih," ujar Mamaku sambil memberikan satu buah pisau beserta talenan dan bawang merah.

"ASTAGA TIKA !!"

Aku amat terkejut saat Mama berteriak sangat keras didepanku sampai aku terlonjak ke belakang.

"Mama, kenapa teriak-teriak sih!?" protesku.

Mata Mama membulat besar dan mulutnya menganga. Seketika tangannya meraba seluruh leherku.

"Kamu.....ngapain semalam sama Sean!?"

"Hah?" tanyaku bingung. Seingatku kami hanya tidur. Tapi tidak mungkin aku bilang kalau aku dan Sean tidur bersama pada Mama, bisa gawat nantinya.

"Ini ? Hayooo kalian sudah berani nakal ya??" sambung Mamaku. Wajahnya kini sangat menyebalkan. Seperti sedang menggodaku.

"Ma, apaan sih. Aneh deh," ucapku tak mengubris perkataannya dan mulai memotong bawang didepanku.

Mamaku tertawa, "Mama maklum kok, kan Mama pernah muda juga, tapi jangan sampe hamil diluar nikah ya.."

"Mama ! Mama bilang apa sih, aku gak ngerti sumpah," kesalku.

Mama hanya tertawa cengengesan sambil mencuci selada. Dia tidak menjawabku, tetapi sering mencuri-curi pandang dan melihat kembali leherku. Memangnya ada apa dileherku? Apa bekas gigitan Sean belum hilang!?

"Mama aja yang tumis nasgornya ya, aku mau mandi dulu," kataku lalu meninggalkan beliau didapur.

"Iya sayang, pakai syal ya nanti !!" Mama tertawa kembali. Apa-apaan sih!?

Aku kembali masuk kedalam kamar dan segera berlari memburu kaca yang menempel dilemari pakaianku.

ASTAGA !

MINE [TAMAT]Where stories live. Discover now