SEQUEL- HAPPY ANNIVERSARY ( Repost )

849K 26.7K 1.1K
                                    

Tika's POV

Tak terasa hari ini bertepatan dengan tanggal 11 April 2035, pernikahanku dengan Sean telah memakan waktu selama 30 tahun. Apakah dia ingat?

Soalnya Sean selalu lupa, katanya semua tanggal sama saja, tidak ada spesial. Ku akui suamiku memang tidak romantis seperti pria-pria lain tetapi jangan salah. Dia pernah sangat romantis padaku sampai aku berlinangan air mata.

Waktu itu saat anniversary ke-22 tahun pernikahan kami, dia seperti pura-pura lupa sampai akhirnya aku lelah terus berharap akan ada sesuatu spesial yang akan terjadi. Terus apa yang bisa bikin aku menangis haru?

Saat aku masuk ke dalam kamar setelah menonton TV sendirian, karena Kelvin, Melvin dan Deira sudah menikah, sedangkan Sean sibuk meeting di kantor, aku di kejutkan dengan suasana romantis di dalam kamar.

Kamar gelap gulita hanya ada penerangan dari sebuah perlengkapan lengkap candle light dinner di tengah kamar. Belum lagi, Sean datang tiba-tiba dengan membawa sebuah gitar di tangannya. Dia memetik gitar itu dan mulai menyangi lagu lawas dari Maroon 5, Sugar. Dia menyanyi lagu itu versi melow nya. Oh that's so sweet. Padahal arti lagu itu juga tak begitu bagus. Memang Sean salah pilih lagu.

Nah hari ini, dia juga sepertinya lupa. Huh menyebalkan. Walaupun kami sudah 30 tahun menikah, jangan di kira wajah kami keriput seperti kakek nenek. Karena aku juga bingung, kalau dihitung-hitung umurku sudah 52 tahun tetapi wajah dan tubuhku seperti wanita berumur 30an. Heran, apa aku awet muda?! Sean lagi, dia juga tidak ada keriput sama sekali. Dia seperti ayah muda berumur 35 tahun. Ini suatu mukjizat atau kutukan?

"Sayang, bisa ikatkan aku dasi?" kata Sean saat aku baru bangun tidur. Dasar pelupa, coba saat aku bangun, ucapkan selamat hari jadi atau happy annive kek.

"Hem." balasku cuek lalu berjalan mendekat ke arah dirinya yang berada di depan cermin. Aku meraih dasi yang diberikan oleh Sean lalu mengikatkannya di seputaran leher Sean.

"Sayang kenapa kau cemberut begitu hem?" tanya Sean meraih daguku untuk melihat ke wajahnya.

"Tidak ada, wajahku selalu seperti ini." jawabku tak acuh. Dasar pria batu, tidak ingat kalau hari ini kita annive huh!?

Setelah selesai memasangkan dasinya, aku menjauh tetapi dengan sigap Sean menarik kembali pinggangku.

"Kau cantik sekali kalau sedang marah begitu, honey." Sean mengecup bibirku dan mengemutnya lembut.
"Ah lepas, ayo sarapan. Nanti terlambat kerja!" ucapku lalu meninggalkan Sean yang terkejut dengan sikapku barusan. Dasar tidak peka! Harusnya dia tahu kenapa aku begini! Huh.

Saat di meja makan, sarapan sudah disiapkan oleh pelayan kami. Rumah ini begitu sepi saat anak-anakku pergi meninggalkan kami berdua dan menjalani kehidupan mereka dengan pasangan masing-masing. Padahal rumah besar ini bisa menampung mereka semua. Aku merasa kesepian.

"Sayang, malam ini aku ada undangan ulang tahun kolega bisnisku. Jadi berdandanlah yang cantik ya." kata Sean memecahkan keheningan. Dia tersenyum manis menghadapku.

"Kenapa aku harus ikut? Pergilah sendiri." ucapku kasar. Apa aku berlebihan ya? Lihat raut wajah Sean yang kecewa begitu membuat hatiku sakit.

"Sayang, aku hanya punya istri satu. Kalau aku tidak mengajakmu, siapa lagi yang ku ajak?" tanya Sean lembut.
"Jadi mau punya istri lagi begitu!?" tanyaku balik. Sean menggelang dan memegang tanganku.
"Mana mungkin sayang, cuma ada kamu di hati aku. Kamu yang pertama dan terakhir, sayang." balasnya.

"GOMBAL!" kataku judes. Sean terkekeh lalu mencium punggung tanganku.
"Aku pergi dulu, saat aku pulang, taunya kamu sudah berdandan sayang. Oke."

Sean mencium pipi kanan dan kiriku, lalu dahi, dagu, hidung dan bibirku. Aku suka kebiasaan dia sebelum kerja ini yang tak pernah berubah dari awal kami menikah sampai sekarang.

MINE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang