Part 2

1.2M 59.1K 4.8K
                                    

"Raka, apa-apaan ini !" teriakku keras. Dia tidak berani menatapku. Aku sangat kebingungan. Pria yang dipanggil Raka dengan sebutan 'Tuan' itu mendadak berdiri. Aku kembali mundur 2 langkah.

"Menarik. Seorang gadis." Kata pria itu berjalan lambat mendekatiku. Mungkin umur pria ini tidak jauh dariku. Di lihat dari wajahnya yang masih sangat muda. Dia memandangiku dengan tatapan intimidasi.

"Raka, aku mau pulang !" ucapku lantang sembari mundur teratur. Pria tatapan dingin itu menahan tanganku. Aku tercekat. Tenaganya kuat sekali.

"Siapa kau ? Jangan sentuh aku !!" aku menepis tangannya kasar dan berhasil membuatnya terkejut.

"Tumbalmu kali ini sangat susah diatur." Ucap pria itu memandangku lekat-lekat. Aku terbelalak. Mataku melebar saat mendengar penuturannya.

"Raka, jelaskan padaku !!" bentakku lantang. Raka masih tidak mau menatapku.

"Maafkan aku, Tika." Ucapnya lirih. Aku sangat terkejut mendengarnya. Aku... tidak percaya ini.

"AKU TIDAK MAU !!" aku berlari memburu pintu pembatas aula ini.

"TAHAN DIA !" perintah pria itu kepada dua orang bodyguard bertubuh kekar. Dengan sigap mereka memegang lenganku. Hah jangan meremehkan aku. Aku memegang kedua tangan mereka lalu membanting tubuh kekar mereka ke depan. Tidak sia-sia aku belajar karate dulu. Raka dan pria itu pun amat terkejut melihatku.

"TUTUP PINTUNYA !" Pria gila itu berteriak menyuruh seluruh pelayan yang berada disekitarku. Sontak seluruh wanita itu menutup pintu dan membuat brikade di depannya.

"Jangan menghalangi aku !!" teriakku kepada seluruh pelayan bodoh didepan ku ini. Bukannya menurut, mereka malah membentangkan tangannya bersamaan supaya aku tidak bisa lewat.

'TEK'

Seseorang menepuk punggungku dan aku tidak tahu itu apa, yang pasti bunyi pukulan ringan itu cukup membuatku pusing dan tumbang tak sadarkan diri.

oo

Aku merasakan leherku saat ini sedikit panas. Lalu lambat laun aku membuka mataku perlahan. Astaga, siapa pria ini ? Dia sedang apa ?

"Sakit !" jeritku pelan saat dia menghisap leherku kuat. Sepertinya ini aneh. Darahku seperti ikut tersedot juga. Aku berusaha mendorong tubuhnya. Tapi usahaku gagal. Dia bahkan lebih kuat menghisap leherku. Ini nyata ! Darahku juga seperti ikut dihisapnya. Bunyi suara seperti orang meneguk air minum juga terdengar di telingaku. Siapa pria ini sebenarnya !?

"Argghh, Sakit !! Ku mohon hentikan !!" teriakku kuat saat dia tiada henti menghisap darahku. Tubuhku seperti kehabisan tenaga. Tak lama kemudian, pria itu melepaskan bibirnya dan mengangkat kepalanya. Dia ! Pria yang di panggil 'Tuan' oleh Raka tadi.

"Kau !" Pria itu berdiri dan menatapku intens. Lalu dia membersihkan bekas darah di sekitar bibirnya. Matanya berubah. Dia menyeramkan !! "Darahmu sangat nikmat" ucapnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Berdiri angkuh menghadapku. Aku ingin beranjak bangun tapi tubuhku sangat lemas.

"Kau sebenarnya siapa?" tanyaku bingung. Dia tersenyum seduktif. Jujur, aku takut dengannya.

"Tidak sia-sia Raka menjadikanmu tumbal untukku."

"Jawab dulu pertanyaanku ! Dasar kau pria gila !!" tunjukku tepat berada di depan dadanya. Dia melotot padaku dan dengan cepat menangkap tanganku.

"Akan ku buat kau patuh padaku." Dia membuka kepalan tanganku. Lalu dia mendekatkan tanganku ke arah mulutnya yang terbuka. Gigi taringnya kelihatan.

"A..Apa yang kau lakukan?" Dia tidak menggubris pertanyaanku. "AKHH !" keluhku saat taringnya menancap dalam di telapak tanganku. Aku tidak tahan, ini perih sekali. Dia seperti sangat menikmati darahku saat ini.

"Hen..hentikan.." ucapku terbata-bata karena aku baru menangis. Ayah.. Ibu Tolong aku..

Pria gila itu menghempaskan tanganku begitu saja dan setelah itu dia seperti hendak ingin berbaring di sebelahku. Yang benar saja !

"Kau mau apa ?!" tanyaku gugup. Sekarang dia berbaring di sampingku.

"Tidur." Jawabnya singkat. Pria itu lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Kenapa disini ?"

"Ini kamarku." Aku menganga mendengar jawabannya itu. Kamarnya ? Apa ? Kenapa aku bisa disini ? Secepat kilat aku melihat baju yang sedang kupakai. Ini baju tidur. Ya Ampun, siapa yang menggantikannya ? Apakah dia ? Lalu dengan ragu-ragu aku membalikkan tubuhku agar aku tidak melihatnya. Aku memiringkan tubuhku.

"Awwww... !"

Refleks aku memegang lenganku. Ini sakit sekali ! Lenganku juga mengapa di perban seperti ini!?

"Kau, berisik sekali !" Dia tiba-tiba menarik tanganku dan memeluk tubuhku didepan dadanya. A..APAAAA !!!

"Lepaskan aku.." ucapku pelan. Bukannya di lepaskan, dia semakin memelukku lebih erat lagi. "Lenganku kenapa?" tanyaku sedikit takut dan mendongak ke arah wajahnya.

"Dagingnya sedikit terlepas."

Tbc

MINE [TAMAT]Where stories live. Discover now