Part 11

924K 41.1K 2.6K
                                    

"ADA APAAAAAA HAH!?!!" Bentaknya.
Aku melihat sekilas, wajah Sean tercengang. Siapa?

"Ibu.." ucap Sean lemah.

Ibu Sean? Si vampire? Tidak, setengah vampire dan setengah manusia.

"Ada apa didalam?"
Tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya yang terlihat begitu cantik dengan gaun panjangnya berwarna hitam. Aku tahu wanita itu sudah tua tetapi tak ada satupun keriput diwajahnya. Cantik dan elegan.

"Siapa dia, Sean?"
Wanita itu menunjuk ke arahku.

"Dia istriku, ibu." jawab Sean singkat. Beliau berjalan perlahan mendekatiku. Aku hanya menunduk.

Wanita itu duduk berjongkok didepanku dan dia mengusap kepalaku lembut. Lalu beliau mengangkat wajahku. Dia terkejut karena melihat penampilanku saat ini yang penuh akan bekas merah dibibir dan leherku.

Ibu Sean se-cantik inikah? Ya Tuhan..

"Kau apakan dia, Sean!?" tanya Ibu itu bernada agak kasar. Dia marah?

"Aku tak melakukan apapun, Bu. Dia tidak nurut padaku." Sean menjawab acuh. Dasar setan iblis!

"Ck kau ini, sejak kapan ibu mengajarkanmu bertindak kasar begini? Kau tidak boleh seperti ini lagi, Sean. Ingat itu." ucap Beliau marah. Waw akhirnya ada yang membelaku disini.
Sean hanya melengos.

"Ayo ikut Ibu keluar."

Beliau menarik tangan kananku pelan sehingga membuatku refleks berdiri. Tetapi saat aku baru saja berjalan melewati Sean, tangan kiriku ditarik kuat ke belakang dan membuatku terbentur dada kekarnya itu. Ini dada atau beton sih?!

"Jangan dibawa, Bu. Dia istriku. Biar aku saja yang mengurusnya." Sean bicara tegas. Ibu itu hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan keluar kamar. Sean memegang pundakku dan mengangkat wajahku dengan satu tangannya.

"Masih mau melawanku?" tanya Sean tajam.

Aku menggeleng lemah dan semakin menundukkan kepalaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku menggeleng lemah dan semakin menundukkan kepalaku. Sean mengangkat wajahku lagi. Aku tercekat. Dia mencium lembut kedua mataku yang bengkak setelah habis menangis.

"Kepalaku sakit, Sean." Tubuhku langsung lunglai dan hendak terjatuh kelantai kalau saja Sean tidak memegang pinggangku.

"Kenapa? Kau sakit?" Dia menggendongku ala brydal style dan menaruhku ke atas tempat tidur.

"Kepalaku pusing......dan leherku panas sekali.. Enghh panas.." Aku menggeram dan meremas kemeja Sean menahan rasa sakit disekujur tubuhku. Kepalaku semakin pusing dan aku tak sadarkan diri.

------Oo-----

"Ehmmm..." Hah kenapa tubuhku lemas sekali. Aku mencoba untuk bangun tapi aku tak bisa.

"Jangan dipaksakan tuk bangun." Tiba-tiba Sean datang dari luar. "Kau pernah digigit oleh Nate?" tanya dia lagi saat duduk disampingku berbaring. Aku menggeleng.

MINE [TAMAT]Where stories live. Discover now