Part 19 - Chit Chat

180K 7.5K 451
                                    

WAJIB VOTE & COMMENTS guys.

MALEM~~~~ Aku paksakan update hari ini, sorry ya kalo part ini abal-abal soalnya pikiran lagi mentok :( ( rencananya) part 20 complete nih cerita, doakan ya selesai soalnya gak ada konflik lg haha :) eh mulmed diatas itu Sean loh, agak gendutan ya, sehat sih nyium tika terus wkwkw xD

******

"Ehem ehem."

Aku tersentak dan langsung melepas tautan bibir kami.

PAPAAAAAA !!!!

Aduhhh mau taruh dimana wajahku saat ini?! Ketahuan Papa saat aku dan Sean sedang..... Arggh lupakan! Wajahku pasti semerah tomat sekarang. Aku maluuu... Lantas aku hanya menundukkan kepalaku di depan dada Sean. Ini lagi, kenapa tangan Sean belum juga lepas dari pinggangku!? Wajahnya juga so flat! Menyebalkan!!

"Oh! Papa ganggu ya? Silahkan diteruskan.."

"Papaaa!!"

Aku mendengar ketawa khas Papa sedang bergema diruang keluarga. Lama kelamaan tawa itu hilang, mungkin Papa sekarang berada di kamarnya.

"Ouh!" Sean meringis kesakitan saat perutnya ku sikut dengan lenganku.

"Rasakan, dasar mesum huh!" ucapku kesal lalu meninggalkan dia sendirian di dapur.

Aku berjalan cepat alias berlari kecil menuju kamarku yang berada dilantai 2. Saat aku ingin beranjak menaiki tangga, Papa dan Mama sedang menonton TV diruang keluarga. Mereka berdua memandangku dengan tatapan jahil dan seringaian aneh diwajah mereka. Dasar pasangan aneh!

Aku masuk ke kamarku dan menutup pintu berwarna coklat ini dengan keras. Arghhh aku kesal, kenapa Papa tidak memarahi Sean coba!? Apalagi respon Papa dan Mama seperti sangat setuju kalau aku bersama Sean!?

"Hahahahahaha---"

Aku mendengar suara tertawa dibawah. Ini pasti suara Papa deh. Besar banget suaranya bisa sampe ke kamarku di atas ini. Karena penasaran, aku mengendap-endap keluar kamar lalu melihat ke bawah. Ternyata benar, Sean dan orang tuaku sedang bersenda gurau. Mereka bertiga seperti keluarga bahagia saja.

Aku menopang daguku di pinggiran tangga. Aku mau menguping, mereka sedang membicarakan apa sih!?

"Nanti malam jadi kan, Sean?" tanya Mamaku. Malam nanti? Ada apa?

"Iya jadi Ma, paling sekitar jam 7an aku kesini." balas Sean. Aku tak tahan melihat adegan ke-akrab-an mereka lantas aku kembali ke dalam kamarku.

~~~~~^^~~~~~

"Tika, Nak. Bangun sayang.. Aduh Maaf ya Sean, dia kalau tidur nyenyak memang begini.."

"Biar aku saja, Ma yang bangunkan."

"Ya sudah. Kalau sudah bangun, suruh dia mandi ya."

"Oke ma."

Kenapa aku mendengar suara Mama dan Sean, padahal aku sedang bermimpi menikah dengan Lee Donghae di Pulau Jeju? Ahh~~ He's so romantic!

Anehnya, mimpi itu hilang dan sekarang malah aku merasakan ada sesuatu benda lembut, panas dan kenyal sedang bergerilya diseluruh wajahku. Aku membuka berat mataku yang terasa seperti ditempeli lem. Siapa yang berani menganggu tidur cantikku ini!?

"Eunghh.." lenguhku saat benda kenyal itu mencium mataku lembut.

"Bangunlah, putri tidur." ucap suara bariton itu mengagetkanku. Mataku yang semula kabur sekarang sudah mulai fokus karena beberapa kali aku kerjapkan.

Pria berhidung mancung dan rahang kokoh seraya memamerkan senyum mautnya itu menyambutku dari alam tidurku yang indah tadi. Sial, ups aku mengumpat, Sean!?

MINE [TAMAT]Where stories live. Discover now