39

42.9K 3.9K 283
                                    

Hai, guys!
Apa kabaaar?

Jangan lupa vote & komen!

Happy reading!

Setelah mengantar pulang Rania dan Aldo ke rumahnya, Randi dan Mawar lalu bergegas pulang.

Rania berlari kecil, mengejar Aldo yang sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah. "Aldo," panggil Rania.

"Hm," gumam Aldo.

"Oi," panggil Rania lagi.

"Apa," balas Aldo, ia langsung menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Rania.

"Do, gue punya ide!" ucap Rania dengan semangat, membuat Aldo mengerutkan dahinya.

"Ide apa?"

"Gue bakalan ikut lo kuliah, kita harus bisa masuk jurusan kedokteran bareng-bareng!"

Aldo terdiam sejenak, satu alisnya terangkat. "Lo yakin?"

Rania menganggukan kepalanya dengan sangat yakin. "Iyap!"

Aldo perlahan tersenyum. "Bukannya lo mau kerja dikantor Papa, hm?"

Rania menaikkan sebelah alisnya, lalu ia menggelengkan kepalanya. "Ehm.. gue berubah pikiran," balasnya.

"Jangan terlalu maksain diri lo, Ran," ucap Aldo dengan lembut.

"Pokoknya, gue mau kita kuliah bareng," ucap Rania dengan tegas.

"Kalo lo mau jadi dokter, oke, gue setuju."

"Lo juga," ucap Rania dengan cepat.

Aldo menggelengkan kepalanya. "Gue bakalan kerja buat biayain kuliah lo," balasnya.

Rania mengerutkan dahinya. "Enggak! Lo juga harus kuliah," bantah Rania.

"Gue ga bisa, Ran."

"Kenapa?!"

Aldo meneguk salivanya sejenak. "Karna gue punya tanggung jawab buat lo, gue juga harus biayain kuliah lo."

Rania menghela nafasnya. "Jadi, alesan lo ga kuliah karna gue? Karna lo harus biayain hidup gue?"

"Gue punya tanggung jawab, Ran."

"Yaudah, kalo gitu mending kita pisah!"

Aldo menatap Rania dengan tajam. "Rania! Lo ngomong apa?!"

"Gue ga mau jadi beban lo, Aldo! Gue ga mau, gara-gara gue impian lo harus gagal!"

"Impian gue gagal bukan karna lo, Ran!"

"Terus apa?!"

"Semuanya bukan salah lo, Ran. Semuanya udah takdir, lo jangan nganggep diri lo beban gue!"

"Do! Gue tau lo itu bener-bener mau ngejar cita-cita lo jadi dokter, tapi semua gagal gara-gara gue! Gue bukan anak kecil, Do, gue tau perasaan lo. Lo kecewa, kan?!"

Aldo terdiam, tak bisa membalas perkataan Rania. Jujur, dirinya memang kecewa. Ia kecewa karna tak bisa mengejar cita-citanya selama ini.

"Ngomong, Do!" bentak Rania, matanya mulai berkaca-kaca.

"Gue ikhlas, asalkan kita ga pisah. Walaupun gue ga kuliah, tapi gue bakalan jamin hidup lo enak. Gue ga akan biarin lo susah, gue pasti menuhin semua kebutuhan lo." ucap Aldo dengan pelan.

"Gue ga butuh itu semua! Gue cuma mau lo bisa capai impian lo, walau pun.." Rania menghentikan perkataannya sejenak sambil menghela nafas.

Aldo mengerutkan dahinya, menatap Rania dengan tajam sembari menunggu ucapan Rania selanjutnya.

"Walau pun.. kita harus pisah," lanjut Rania, air matanya mulai mengalir dipipinya.

"Ngga, Ran-"

"Percaya sama gue, dengan lo berhenti ngejar cita-cita lo karna gue, itu malah bakal nyakitin gue, Do."

"Gue ga sanggup kalo harus pisah dari lo, Ran," ucap Aldo, ia berusaha kuat untuk menahan air matanya.

"Kita masih bisa ketemu dikampus nanti, Do," balas Rania.

"Itu semua ga mudah, Rania."

"Gue bakal usahain buat bisa masuk kuliah bareng lo," ucap Rania dengan yakin.

Rania lalu melangkahkan kakinya menuju kamar, meninggalkan Aldo yang masih terdiam dilantai dasar.

Setelah masuk ke dalam kamar, Rania menutup pintu rapat-rapat. Ia lalu bersandar didinding, kembali menangis sambil menutup kedua mata dengan tangannya.

"Hiks.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"

Gue janji, gue pasti bisa ikut kuliah bareng lo, Aldo."

Skip..

Selama beberapa bulan, Rania benar-benar giat belajar, dibantu dengan Aldo dan beberapa teman sekelasnya untuk mengejar materi.

Nilai Rania mulai cukup baik, bahkan sangat baik. Rania benar-benar bertekad untuk masuk kuliah bersama Aldo, dengan jurusan yang sama. Fakultas Kedokteran.

Hari ini, tepat hari terakhir ujian. Tinggal menunggu hasil, kemudian Rania akan menemui Aldo.

-

Hai, guys!
Jangan lupa vote & komen!

Gimana part ini?

Maaf part kali ini pendek bangettt. Insya Allah, kedepannya BOS usahain buat sering up.

Jangan lupa baca cerita Ai Hate Senior juga, ya!

Thankyou!

See u!

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang