2

68.9K 5.2K 111
                                    

Hai, guys!
Apa kabaaar?

Happy birthday!

Selamat membacaaa!


RUMAH, 19.20 wib.
       Rania melangkahkan kakinya mendekati Aldo yang sedang berada diruang TV sembari memainkan handphone.

"Do, lo nonton vidkep?" tanya Rania tiba-tiba dengan tidak sopannya saat melihat Aldo yang begitu fokus pada handphonenya.

Aldo melirik ke arah Rania yang berdiri disebelahnya, "cuci otak dulu sana."

Rania menaikkan sebelah alisnya, "ga usah muna deh lu."

Aldo hanya menghela nafasnya, menjawab perkataan Rania juga tidak ada gunanya.

"Minta duit, Do." ucap Rania sembari mengulurkan tangannya.

"Gak," balas Aldo.

Rania mengerutkan dahinya. "Minta duit, woy!" ucapnya sembari menarik-narik lengan baju Aldo.

Aldo melirik ke arah lengan bajunya yang ditarik oleh Rania, "kalo sobek gantiin."

Rania segera melepaskan tarikannya pada baju Aldo. "Udah gak gue tarik, mana duitnya?"

Aldo kembali memainkan handphonenya, "siapa yang mau ngasih duit?"

Rania menghela nafasnya. "Lo gak usah ngajak war deh, Do!"

"Cari duit sendiri sana," ucap Aldo masih terfokus pada handphonenya.

Rania memutar kedua bola matanya dengan malas, ia kemudian menatap rambut Aldo yang sudah di pomade dengan rapi.

"Lo mau kemana?" tanya Rania sembari mengacak-acak rambut Aldo.

Aldo membelalakkan kedua bola matanya, ia segera menahan lengan Rania.

Aldo menatap Rania dengan tajam. "Jangan diberantakin, anjir."

Rania menaikkan sebelah alisnya, "duit?"

"Kerja," ucap Aldo.

"Gunanya punya suami apa?" balas Rania.

"Suami lo bukan bank, anjir."

Rania segera melepaskan lengannya dari genggaman Aldo, "gue juga gak bilang suami gue bank."

"Ya udah, tau gitu jangan minta duit sama gue."

"Gue berantakin lagi nih," ancam Rania.

"Berani lo?" ucap Aldo sembari menatap Rania dengan tajam.

Rania kembali menaikkan sebelah alisnya, ia kembali akan mengacak rambut Aldo.

Aldo menjauhkan rambutnya dari jangkauan Rania.

Rania mengerutkan dahinya, ia lalu mengulurkan tangannya ke baju Aldo.

Aldo mengerutkan dahinya, "ngapain lo?"

Rania mengusap-usap tangannya dibaju Aldo. "Pomade lo lengket banget, anjir."

Aldo menaikkan sebelah alisnya, ia segera menahan lengan Rania.

"Jilat nih," ucap Rania.

"Najis," tolak Aldo.

Rania membelalakkan kedua bola matanya, "pomade lo emang najisin."

Aldo menghela nafasnya, "cari duit sendiri sana."

"Ya ilah, kerjaannya ngancem mulu." ucap Rania dengan kesal.

Aldo hanya menampilkan senyumnya sekejap.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Where stories live. Discover now