30

65.8K 5.7K 956
                                    


Rabu, 04.30 wib.
Aldo mulai membuka matanya, terlihat Rania masih tertidur dengan nyenyak sembari memeluk Aldo dan menempelkan wajahnya di dada Aldo.

Aldo kemudian mengambil handphone nya, ia kemudian menatap layar handphone nya yang menunjukkan jam empat subuh.

Aldo kembali meletakkan handphone nya di atas meja, tangannya beralih menggoyangkan bahu Rania dengan pelan. "Ran," ucapnya dengan pelan.

"Engh.." Rania menggeliat.

"Bangun, sholat dulu."

Rania tak menggubris ucapan Aldo, ia semakin nyenyak dalam tidurnya.

"Rania," panggil Aldo dengan suara serak khas bangun tidur.

"Tumben lu sholat, Bel." Rania kembali melanjutkan tidurnya.

Aldo mengerutkan dahinya. "Lo tidur meluk Bella, Ran?"

Rania kembali tak menggubris ucapan Aldo.

"Rania," panggil Aldo lagi.

Rania kemudian melepaskan pelukannya dan duduk di atas kasur. "Ish," gumamnya sembari mengumpulkan nyawa.

Aldo ikut duduk, ia kemudian menatap Rania sembari menunggu Rania sadar sepenuhnya.

Rania kemudian menoleh ke arah Aldo. "Lo-" mata Rania seketika terbelalak.

"Aldo?!"

"Jadi lo kalo tidur sama Bella pelukan sambil ciuman?" Aldo menyipitkan matanya.

Rania mengerutkan dahinya. "Sembarangan lo! Gue ga ada- bentar.. maksud lo?!"

"Trus, kenapa pas lo nyium gue ngiranya itu Bella? Gue curiga," ucap Aldo.

"What?! Kapan.. gue nyium lo?"

"Jadi lo ga sadar udah nodain bibir gue?"

Rania mengerjapkan matanya, ia kemudian memukul dada Aldo dengan kesal.

"Akh," gumam Aldo sembari terkekeh.

"Jijik, bego!"

Aldo kemudian menghela nafasnya. "Udah bangun, sholat subuh."

Rania menatap sekeliling kamar. "By the way.. Bella mana? Jangan bilang di kolong kasur," Rania langsung mengintip bagian bawah kasur.

Aldo lengan Rania, membuat Rania kembali duduk tegak.

"Yakali Bella tidur dikolong kasur," Aldo menggelengkan kepalanya.

"Ya terus dimana?"

"Dia pindah kamar," ucap Aldo.

Rania mengerutkan dahinya. "Kok pindah?"

"Kalo ga pindah, gimana? Mau tidur bertiga bareng kita?"

"Ya.. lagian elu sih, malah dateng padahal ga di undang. Kek jelangkung aja," protes Rania.

"Gue lagi," Aldo mengangguk-anggukan kepalanya.

Rania memutar kedua bola matanya dengan malas. "Yaudah, ayo pulang."

"Ga sholat dulu?"

"Dirumah aja," Rania kemudian turun dari kasur dan kembali memakai jaket.

Aldo menuruti perkataan Rania, mereka kemudian bersiap-siap untuk pulang.

Sekolah, 09.55 wib.
Rania sudah selesai menyantap jajanannya, tapi Aldo masih tak terlihat.

Rania menghela nafasnya, tidak biasanya Aldo tidak ikut istirahat.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Where stories live. Discover now