9

48.4K 3.8K 126
                                    

Hai, guys!
Apa kabaaar?

Jangan lupa vote & comment!

Selamat membacaaa!

Semua murid berbaris dihalaman, saatnya pembagian hadiah dan pengumuman.

Setelah membagikan hadiah, semua murid kembali berbaris dengan rapi mendengarkan pengumuman dari kepala sekolah.

"Baiklah, untuk besok kalian diberikan libur untuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa camping dihari sabtu." ucap sang kepala sekolah.

Semua murid bersorak dengan bahagia.

"Dan jangan lupa, hari sabtu jam delapan pagi semua sudah harus berkumpul disini dan membawa surat izin dari orang tua yang telah ditanda tangani. Paham?" ucap sang kepala sekolah, lagi.

"PAHAM," balas semua murid dengan ceria.

"Ya sudah, setelah ini kalian boleh pulang. Jangan mampir-mampir dulu, langsung pulang ke rumah." ucap sang kepala sekolah.

"IYAA PAK," balas semua murid.

"Sekian assalamualaikum," ucap sang kepala sekolah.

"WAALAIKUMSALAM."

Semua murid mulai berhamburan menuju gerbang sekolah.

Aldo yang sedang berkumpul bersama anak-anak Osis, masih memperhatikan Rania yang mulai berjalan menuju gerbang sekolah.

"Ran, lo ikut kan?" tanya Bella sembari menampilkan gigi ratanya.

"Mager," balas Rania.

"Yailah," gumam Bella. "Aldo keknya ikut loh, Ran."

"Urusannya sama gue apa?" balas Rania dengan ketus.

"Dia kan suami-" ucapan Bella terpotong.

"Ntar lagi juga pisah," ucap Rania dengan cepat.

Bella membelalakkan kedua bola matanya, kemudian ia menoleh ke arah Rania. "APA?!" pekiknya dengan tidak santai.

Rania memutar kedua bola matanya dengan malas, "biasa aja."

Bella memegang bahu Rania, membuat Rania menoleh ke arahnya.

"Ran, lo serius?" tanya Bella, kemudian ia meletakkan punggung tangannya didahi Rania.

Rania segera menepis tangan Bella dari dahinya, "apaan sih!"

"Ran, lo gak boong kan?" tanya Bella memastikan.

"Ngapain juga gue boong," ucap Rania.

"Lo gak bakal nyesel?" tanya Bella.

Rania kembali memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Ran, lo yakin gak bakalan nyesel? Lo udah mikirin ini mateng-mateng?"

"Emang kenapa?" ucap Rania tidak tertarik.

"Ran, lo bisa nemu makhluk yang sempurna kek Aldo dimana lagi coba! Ntar kalo lo udah pisah sama dia, lo gak bakal nyesel? Lo gak bakal cemburu kalo Aldo bakalan sama cewek lain? Lo yakin? Lo ikhlas?" ucap Bella, berusaha membuat Rania untuk berpikir lagi.

"Bodo, cowok banyak." ucap Rania tidak perduli.

"Iya, cowok emang banyak. Tapi yang kayak Aldo itu langka, Rania!" ucap Bella dengan kesal.

"Mau gimana pun, kalo dia emang bukan jodoh gue masa gue paksa." balas Rania.

Bella menghela nafasnya. "Gue saranin lo pertahanin Aldo, sebelum lo bener-bener nyesel."

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang