22

95.3K 6.8K 780
                                    


KAMIS, 11.20 Wib
       Rania terbangun dari tidur nyenyaknya, ia perlahan-lahan menatap sekelilingnya.

Rania mengerutkan dahinya, "ini.. kamar gue?"

Rania berusaha mengingat-ingat kejadian tadi malam, "perasaan gue di klub. Sekarang.. kok? Gue dimana, anjing!" ucapnya dengan panik.

Rania kemudian melompat dari kasur, lalu berlari keluar dari kamar.

Rania menatap isi rumah tersebut, ia membelalakkan kedua bola matanya.

Rania mengacak-acak rambutnya, "aish! Lo udah balik ke rumah ini, Rania!" ucapnya memaki dirinya sendiri.

Rania kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar, "huft! Tapi.. ntar, yang nganter gue balik siapa?" gumamnya dengan bingung.

"Yang tau gue tinggal disini kan cuma keluarga gue sama Aldo doang," ucap Rania sembari berpikir. "Apa jangan-jangan.." lanjutnya sembari menggantung ucapannya.

Rania kemudian menggelengkan kepalanya. "Ah.. gak mungkin! Mimpi apa dia jemput gue, dia aja alim."

Rania menghela nafasnya. "Ya udah.. bodo amatlah," ucapnya dan langsung melangkahkan kakinya menuju dapur.

-DAPUR
      Rania membuka pintu kulkas, melihat-lihat makanan dan minuman yang ada.

Rania kemudian mengambil 2 kaleng minuman soda dan 2 macam makanan ringan, ia lalu melangkahkan kakinya menuju meja makan.

Rania duduk sembari meneguk minumannya, salah satu kakinya ia naikkan di atas kursi.

Setelah itu, Rania meletakkan kaleng minumannya di atas meja.

Rania membuka kemasan makanan ringannya, ia kemudian menikmatinya.

Rania melirik ke arah tudung saji sembari mengerutkan dahinya. "Ngapain ada tudung saji segala, sih? Kek ada makanan aja." gumamnya.

Rania langsung membuka tudung saji tersebut, lalu ia seketika mengerjapkan matanya.

Rania menggeser tudung saji tersebut. "Sandwich?" gumamnya tak percaya.

Rania mengambil sticky note yang ada di dekat sandwich tersebut, ia lalu membacanya.

Kalo ga suka, ga usah dimakan.

Rania mengerutkan dahinya. "Aldo bikin sandwich?! Bentar.. buat gue?!" ucapnya tak percaya.

Rania beralih menatap sandwich nya, ia meneguk salivanya.

"Keknya enak nih," gumam Rania mulai tergoda dengan sandwich tersebut.

Rania kemudian menggelengkan kepalanya dengan cepat, "enggak.. lo gak boleh kegoda, Rania. Siapa tau dia kasi racun, kan?!" gumamnya

Rania kembali meneguk salivanya, ia kemudian mengalihkan pandangannya dari sandwich tersebut.

"No.." gumam Rania.

Selang beberapa detik, terlihat Aldo masuk ke dalam rumah dari pintu utama menuju dapur.

Rania kemudian melemparkan sticky note tersebut, dan ia kembali meneguk minumannya.

Aldo hanya melirik ke arah sandwich yang masih di tempatnya, tidak tersentuh sedikit pun. Ia kemudian beralih menatap lurus, mengambil gelas dan menuangkan air di gelasnya.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Where stories live. Discover now