MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]

57

Halo!✨

Terima kasih banyak untuk 4.31k votes & 2.09k komen di part 56 :)❤️

Silahkan tekan bintang terlebih dahulu untuk menghargai jerih payah aku buat update part ini /anjay perjuangan.

Silahkan spam komen dan berikan komentar disetiap kalimat yang ada di part ini.

Jangan nagih up, aku pasti bakalan up kokkk, ehe.

Sekian, terima kasih banyak atas perhatian & pengertiannya❤️✨

Jangan lupa baca cerita The Perfect Rival di akun kedua akuuu ( rahmanidaaa )👈 tap ajaa! Makasiii banyak, semoga sukaa!

Aku tunggu 3k votes & 2k komen dari kaliaaaan, hihiiiii.

“My Husband is My Enemy 2”
“Part 57.”

Selamat Membaca!❤✨

-o0o-

Kamis. 08.05 wib. Rumah Sakit.
         Rania berjalan dengan cepat menuju parkiran Rumah Sakit dikarenakan tadi Sekar memberitahu dirinya bahwa Aldo sudah menunggunya disana dengan waktu yang cukup lama.

“Aldo?”

Aldo tersenyum sembari menatap sang istri yang kini berhenti dihadapannya dengan tatapan bingung. “Lo ngapain kesini?”

“Ngapain tidur disini? Katanya mau tidur di kos-an,” tanya Aldo tanpa menjawab pertanyaan Rania barusan.

“Gue kecapek-an, jadi ga sempet pulang ke kos-an.”

“Oh,” gumam Aldo.

“Iya. Trus, lo ngapain disini?” 

“Hm? Mau sarapan bareng.” Ucap Aldo lalu menunjukkan satu plastik berisi makanan yang ia bawa dari rumah.

Rania menghela nafas. “Mau sarapan dimana coba?”   

Aldo mengangkat kedua bahunya. “Yang tau tempat disini, ‘kan, kamu. Enaknya sarapan dimana?”

“Nggak ada. Nggak enak makan disini.”

Aldo mengerutkan dahinya. “Tapi, kamu tiap hari makan disini.”

“Ehm, terpaksa aja, sih. Lagian gue udah terbiasa. Beda sama lo.” Ucap Rania dengan asal-asalan.

“Sama aja, kok.”

Rania menyipitkan matanya. Ia harus memberikan alasan apalagi untuk mengusir Aldo?

“Gue nggak laper, Do. Lo sarapan sendiri aja, ya?”

Tiba-tiba perut Rania berbunyi, menandakan bahwa dirinya sedang kelaparan.

Kedua mata Rania terbelalak, membuat Aldo menyeringai.

“Sarapan dulu, Sayang.”