29

60.3K 6.1K 818
                                    



Rumah, 19.15 wib.
 

  Rania berada di dapur, duduk di kursi meja makan sembari menikmati satu kaleng minuman soda dan satu bungkus makanan ringan.

Selang beberapa menit, Aldo menghampiri Rania sembari membawa satu jaket hitam miliknya.

"Rania," panggil Aldo.

"Hm," gumam Rania sembari mengunyah makanan ringannya.

"Ayo, ikut gue."

Rania menoleh ke arah Aldo, ia mengerutkan dahinya sembari menggelengkan kepalanya.

"Engga ah," tolaknya.

"Kenapa?"

"Mager. Lagian dia bukan temen gue, ngapain juga gue ke sana." ucap Rania dan kembali menikmati makanan ringan.

"Temenin gue," ucap Aldo.

Rania melirik ke arah Aldo sembari menaikkan sebelah alisnya. "Dih," cibirnya.

Aldo langsung menarik lengan Rania, membuat Rania beranjak dari duduknya.

"Aldo, ish!"

"Malem ini aja," pinta Aldo.

Rania menatap Aldo dengan tajam, ia kemudian memutar kedua bola matanya dengan malas. "Oke," ucapnya.

Aldo tersenyum sembari memakaikan jaket yang cukup kebesaran di tubuh Rania.

"Tapi.. terus terang gue makannya banyak, dan harus di bayarin sama mereka sampe kenyang."

Aldo mengerutkan dahinya. "Ntar si Erlan rugi," ucapnya.

"Ya.. kalo ga mau rugi ya ga usah ngundang kita," balas Rania.

Aldo terkekeh, ia perlahan menggelengkan kepalanya. "Gapapa kalo ngerugiin Erlan, asalkan jangan ngerugiin suami sendiri."

Rania mengangguk-anggukan kepalanya. "Ide bagus, abis ini gue ga minta jajan sama lo lagi."

Aldo menaikkan sebelah alisnya. "Oke," ucapnya setuju.

"Ya udah ayo, ntar kemaleman." Aldo mulai melangkahkan kakinya menuju pintu utama sembari menggandeng tangan Rania.

-Cafe
      Aldo dan Rania memasuki cafe, disana terlihat beberapa teman sekolah mereka yang sudah ramai berkumpul.

"Eh, sini Do!" Erlan melambaikan tangannya.

Aldo masih menggandeng tangan Rania, dan berjalan menuju kursi yang tersisa untuk mereka.

"Lama amat lu," tegur Dion yang duduk di sebelah Bella.

Aldo dan Rania duduk bersebelahan. "Tadi abis jemput Rania di rumahnya," ucap Aldo.

"Oh.." teman-teman Aldo menganggukan kepalanya.

"Eh, mau pesen apa?" Erlan kemudian memanggil pelayan Cafe.

Aldo menoleh ke arah Rania. "Mau pesen apa?"

Rania melirik ke arah Aldo. "Ngikut lo aja," bisiknya.

Aldo mengerutkan dahinya, "cappuccino?"

"Boleh," bisik Rania.

"Ngga ada yang lain?"

Rania menggelengkan kepalanya.

Aldo menoleh ke arah pelayan Cafe. "Cappuccino dua," ucapnya memesan.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Where stories live. Discover now