MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]

21

CLUB

-00.30 WIB
      Rania kembali meneguk minumannya di gelas ke 15 dengan kesadaran yang hampir habis.

Rania kemudian menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangannya yang menjadi tumpuan, ia mual.

"Hfftt.."

Dari sebelah kanan dan jarak 2 meter dari Rania, tampak Devan, Heri, dan Gilang memperhatikan Rania.

"Itu Rania, kan?" tanya Heri kepada kedua sahabatnya.

Gilang dan Devan menganggukan kepalanya. "Hm," gumam mereka dengan yakin.

"Dia sama siapa ke sini? Masa sendirian," ucap Gilang dengan penasaran.

"Emang kenapa kalo sendirian?" tanya Devan.

Gilang menoyor jidat Devan. "Heh, dia cewek, bego!"

Devan meringis, ia membalas perlakuan Gilang.

"Temenin, gak?" tanya Heri.

Devan tampak berpikir, sedangkan Gilang menganggukan kepalanya.

"Temenin aja," ucap Gilang.

Heri menganggukan kepalanya, ia kemudian beralih menatap Devan. "Lo gimana, Van?"

"Hm.. enggak," balas Devan sembari menggelengkan kepalanya.

Heri dan Gilang mengerutkan dahinya
"Gak usah gengsian deh, Van" ucap mereka dengan serentak.

Devan melirik ke arah Heri dan Gilang secara bergilir. "Lo pada gak liat?" ucapnya sembari menunjuk seseorang menggunakan dagunya.

Secara otomatis, Heri dan Gilang menatap ke arah yang ditunjuk oleh Devan.

Di sana, di sebelah kiri dan jarak 1 meter dari Rania, tampak Bintang memperhatikan Rania.

Seketika, Heri dan Gilang membelalakkan kedua bola matanya.

Bintang kemudian melangkahkan kakinya mendekati Rania.

"Wah.. ngapain tu anak," ucap Gilang.

"Gak bisa di biarin nih," ucap Heri dan melangkahkan kakinya mendekati Rania.

Gilang dan Devan menatap Heri dengan tajam. "Woi!" ucap mereka dan langsung menyusul Heri.

Heri mempercepat langkahnya mendekati Bintang yang sudah berdiri tegak di dekat Rania.

Heri kemudian memegang bahu kanan Bintang, menahannya agar tak menyentuh Rania.

Bintang mengerutkan dahinya, ia menatap Heri dengan tajam.

"Lo mau ngapain?" ucap Heri sembari menatap Bintang dengan tajam.

Bintang menepis tangan Heri dari bahunya, "apaan sih!"