54

70.6K 5.7K 3.2K
                                    

Maaf baru bisa up🙏

Jangan lupa, bulan Juni PO Novel "My Husband is My Enemy 1" di Penerbit Shinnamedia !

Siapa yang mau ikutaaan? Yuuuuk, nabung duluuuu! Masih ada banyak waktuuuuu, kok, hihiiii. Semangattt!🥰

Cek terus infonya di instagram :
- rahma_niida
- cerita.boss
- aldopradipamahendra
- raniapratistakaila

Boleh ss part ini, bikin sg dan tag akun ig diatas. Nanti kita repostttt, hihiiii.

Jangan lupa follow juga akun Wattpad kedua akuuuuu, hehe. rahmanidaaa 👈 tap aja!

Terima kasih 4k+ votes dan 3k+ komen di part sebelumnya!❤️

Selamat membaca!

WARNING 18/21+

Kamar.
      Setelah menutup dan mengunci pintu, Aldo kembali berbalik dan menghadap Rania yang kini tengah berdiri sambil menatap dirinya dengan satu alis yang terangkat.

Aldo mengerutkan dahinya, ia ikut menatap dirinya sendiri. Apakah ada yang salah dengan dirinya? Mengapa Rania menatapnya begitu?

Cowok itu kembali menegakkan kepalanya sambil menatap Rania. "Kenapa?"

"Tadi ngapain pake ngancem-ngancem mau pecat mereka coba?"

Aldo seketika menaikkan kedua alisnya. "Ngancem? Padahal tadi gue cuma becanda."

Rania mengerutkan dahinya. "Becanda?"

"Iya."

"A-astaga.. becandaan lu ga lucu sama sekali, Aldo."

"Emang gue ga boleh ikutan becanda bareng kalian?"

Rania menghela nafasnya. "Coba lu pikir. Lo itu bos mereka, orang yang bikin mereka segan. Trus, lu becanda mau pecat segala, itu lucu? Yang ada mereka panik, Aldo."
     
"Ya udah, kalo mereka nganggepnya beneran juga gapapa."

Rania memutar kedua bola matanya dengan malas. "Iya, serah lu aja."

Saat Rania berbalik dan hendak melangkahkan kakinya menuju kasur, tiba-tiba Aldo menahan tangan Rania dan segera memeluk tubuh Rania dari belakang.

"Eh?!"

Aldo memeluk tubuh Rania dengan erat, ia meletakkan dagunya dibahu Rania. Deru nafas Aldo terasa dipipi Rania.

"Ran," bisik Aldo.

"Ehm.. k-kenapa?" tanya Rania. Cewek itu mulai meneguk salivanya dengan susah payah.

"Gue pengen sakit, Ran."

Rania membelalakkan kedua bola matanya, ia lalu menoleh ke arah Aldo dan menatap suaminya dengan tatapan tajam. "Dih, ga usah ngada-ngada lu! Ngapain juga pengen sakit," ketus Rania.

"Biar bisa diperhatiin sama Dokter Rania."

"Idiiiih! Lo kira dirumah sakit nanti pasiennya cuma lo sendiri?"

"Ya.. ntar gue jadi pasien khusus yang lo rawat. Jadi, tugas lo cuma ngerawat gue sendiri. Mau gak?"

"Ogah." tolak Rania.

"Ga boleh gitu, Rania."

"Anda kira saya peduli? Oh, tentu tidak." ucap Rania lalu tersenyum.

"Istri gue nurutnya pas sakit doang kali, ya?" ucap Aldo sambil menyipitkan matanya.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Where stories live. Discover now