MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]

4

Hai, guys!
Apa kabaaar?

Vote dan komennya jangan lupaaa!

Happy birthday!

Selamat membacaaa!

RUMAH MAMA, 22.38 Wib
       Rania berlari memasuki rumah tanpa mengucapkan salam atau apapun lagi.

Rania segera berlari menuju kamarnya yang berada dilantai atas.

Setelah sampai, Rania langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu.

Bruk..

Rania melangkahkan kakinya menuju kasur. "Ran, dia cuma suami sementara lo, bego!" ucapnya sembari mengacak-acak rambutnya.

Rania langsung berbaring menelungkup diatas kasur sembari memaki dirinya.

"Lo gimana sih, bego! Inget, Ran! Lo gak boleh suka sama dia!" ucap Rania.

"Dia cuma sementara!"

"Abis ini dia pasti bakal ninggalin lo, bego!"

"Gue gak suka Aldo!"

"Gue benci dia!"

"Gue benci Aldo!" pekik Rania dan kembali menelungkupkan wajahnya ke bantal.

Drrtt..

Handphone Rania berdering, ia kemudian menegakkan kepalanya dan menatap layar handphonenya.

Aldo is calling..

Rania kembali menggeram, ia merubah posisinya menjadi duduk diatas kasur.

"Lo gak usah nelpon gue, bego!" maki Rania kepada nama yang tertera dilayar handphonenya.

Rania kemudian menekan tombol merah dilayar handphonenya. Kemudian ia melemparkan handphonenya ke atas kasur.

Drrtt..

Rania melirik ke arah handphonenya, ia menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Aldo is calling..

"GAK USAH NELPON GUE, ANJING!" teriak Rania memaki nama yang tertera dilayar handphonenya, lagi.

Rania menghela nafasnya, ia mengabaikan telepon dari Aldo hingga panggilan tersebut mati.

Selang beberapa menit, terdengar suara Randi dari luar sedang berbicara ditelefon.

"Hah? Rania? Perasaan Rania gak ada balik ke sini," ucap Randi. "Iya, ntar gue cek ke kamarnya dulu."

Rania mengerutkan dahinya, Aldo nelpon bang Randi?

Randi kemudian mengetuk-ngetuk pintu kamar Rania. "Woi, ada orang gak?" ucapnya dengan keras dari luar.

Rania tak merespon.

Randi kemudian memutar gagang pintu, terkunci.

"Woi, bego! Jawab kek!" teriak Randi dari luar.