58

43.9K 5.2K 2.3K
                                    

Halooo!
Apa kabaar? Semoga kita semua sehat selalu, ya. Aamiin.

Kalo boleh tau, kalian pada greget, ya, sama Rania? Jujur aja sini, nggak digigit, kok☺️🙏




Aku tunggu 3k votes & 2k komen dari kalian yaaa, hihiiii.









Dan jugaa mengingatkan, bulan ini, Juli sekitar tanggal 26-30 PRE ORDER NOVEL MY HUSBAND IS MY ENEMY 1 di Penerbit @shinnamedia24 ! Follow yaaa!

Harga? Sekitar 99k gituuu, hihiii. Semangat nabungnya buat peluk RaniAldo SMA versi cetakkk!🔥

















‘My Husband is My Enemy 2’
‘Part 58’













-o0o-



-Rumah Sakit | 21.00 wib-
           Saat ini Rania dan Dokter Gita berada diruangan Devan. Cewek itu lagi-lagi mendapat omelan dan tatapan tajam dari sang senior. “Dari tadi yang kamu kerjain apa aja, Dokter Rania?”

“Maaf, Dokter. Tadi saya masih ngecek pasien diruang lain.”

Dokter Gita mengerutkan dahinya. “Selama itu? Bukannya saya bilang buat utamain periksa keadaan Tuan Devan dulu?”

“Tapi, yang lain juga-”

“Kamu nggak dengerin perintah senior kamu, Dokter Rania?”

Rania menundukkan kepalanya dengan helaan nafas lelah. “Ehm. Maafin saya, Dok.”

Dokter Gita beralih menatap Devan sambil membungkukkan tubuhnya sejenak. “Maaf atas kelalaian kami, Tuan Devan.”

Devan menganggukan kepalanya. “Iya, Dokter. Gapapa, kok.”

“Selanjutnya akan saya perintahkan Dokter yang lain untuk memeriksa keadaan Tuan Devan tepat waktu.”

Devan melirik ke arah Rania sejenak. “Saya mau Dokter Rania yang periksa keadaan saya, boleh?”

“Tapi, saya takut Dokter Rania akan melakukan kesalahan yang sama, Tuan.”

“Saya nggak masalah. Yang penting, saya mau Dokter Rania yang setiap saat periksa keadaan saya.”

Rania menatap Devan dengan tajam.

Dokter Gita melirik ke arah Rania sekilas. Ia lalu menganggukan kepalanya, “Baik, Tuan Devan.”


-

        Rania menghentikan langkahnya saat melihat Devan yang kini berdiri tak jauh dari hadapannya. Cewek itu meneguk salivanya sejenak.

“Rania. Gue boleh minta waktu lo sebentar?”

Rania tersenyum dengan ramah, “Ada yang bisa saya bantu, Tuan?”

Devan menghela nafas sejenak lalu menarik lengan Rania dengan kuat, membuat Rania membelalakkan kedua bola matanya. “Devan?!”

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Where stories live. Discover now