17

42.1K 3.6K 171
                                    


MINGGU, 19.20 Wib
KAFE
       Aldo berkumpul dengan teman-temannya, merayakan kenaikan kelas mereka.

Di meja lain banyak siswa/i dari sekolah yang sama, merayakan kenaikan kelas mereka dan kebebasan sementara mereka dari sekolah.

Aldo, Erlan, Dion, Fafa, Bella, dan Riki berada di meja yang sama.

Monik, Anisa, Sinta, Vanya, dan sisanya berada di meja yang berbeda bersama siswa/i dari sekolah yang berbeda. Termasuk Bintang.

Tapi di sini tak hanya anak SMA, anak kuliah dan orang dewasa pun ada.

Mereka merayakannya dengan bahagia, kecuali Aldo.

Aldo hanya menikmati minumannya, dan kembali menatap layar handphonenya tanpa mengalihkan pandangannya.

Menatap kontak di handphonenya yang bernama Rania, dan sesekali melihat akun Instagram Rania.

Aldo benar-benar rindu dengan Rania.

Sudah seminggu mereka tak bertemu atau pun sekedar chatting an di WhatsApp.

Sudah seminggu Aldo menahan dirinya untuk tidak menghubungi Rania.

Sudah seminggu Aldo menahan dirinya untuk tak menemui Rania.

Selama seminggu pula Aldo berusaha menghilangkan perasaannya kepada Rania, mengingat mereka akan berpisah.

Tapi hasilnya, Aldo malah semakin mencintai Rania.

Aldo malah merindukan Rania.

Selama seminggu, Aldo merasa ada yang hilang dari dirinya.

Aldo merasa kehilangan.

Kehilangan orang yang telah mengisi hari-harinya menjadi cukup sempurna.

Kehilangan orang yang membuatnya tersenyum tanpa alasan yang jelas.

Kehilangan orang yang membuat dirinya bahagia saat melihatnya.

Kehilangan orang yang begitu ia pedulikan selain kedua orang tuanya.

Kehilangan orang yang benar-benar ia sayangi.

Sepertinya, Aldo memang sudah jatuh cinta pada Rania.

Tapi sayangnya, Aldo mengikuti egonya.

Membuat Aldo akhirnya kembali menjalani kehidupannya seperti sebelum ia bertemu Rania, begitu datar.

Tak ada lagi yang memaksa dirinya untuk memberikan uang.

Tak ada lagi yang harus ia khawatirkan di saat mati lampu.

Tak ada lagi teman debat di rumah.

Tak ada yang menjadi tanggung jawab Aldo lagi.

Tak ada lagi gadis cerewet yang harus ia paksa makan di saat gadis itu sakit.

Tak ada lagi yang memaksanya membelikan lima tusuk sosis.

Tak ada lagi yang harus ia bangunkan di saat magrib dan pagi hari.

Tak ada lagi gadis tersebut.

Gadis yang begitu unik di mata Aldo.

Gadis yang terlihat tidak perduli, padahal hatinya begitu baik.

Gadis pertama dan terakhir yang memintanya membelikan nasgor sekaligus barang wanita.

Gadis pertama dan terakhir yang bisa membuat Aldo jatuh cinta.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Место, где живут истории. Откройте их для себя