Drunk

2.6K 140 0
                                    

Deg...

Dean menoleh menatap Risa disana, "Apa yang baru saja kau katakan?" Tanya Dean.

"Kau berubah sejak anak itu datang..." "Aku berubah sejak kau keguguran..." Ungkap Dean.

"Apa salahku? Kenapa kau kembali dingin?" Tanya Risa.

"Kau melakukan apa yang seharusnya tidak kau lakukan..." Ucap Dean.

Risa diam menatap Dean. "... dan itu sangat menyakitiku." Ucap Dean melangkah pergi.

Risa menahan Dean cepat. "Apa maksudmu..."

"Kita bicarakan besok, sopirku sudah sampai... Aku akan menginap di apartement." Ucap Dean melangkah pergi.

Risa terdiam disana.

Dean melangkah cepat dan disana nampak Adara duduk tenang di dalam mobil.

"Selamat malam tuan..." "Antar kami ke Golden Palace." Ucap Dean masuk ke mobil.

Dean melirik Adara. "Cukup?" Tanya Dean.

Adara menoleh. "Cukup. Terimakasih banyak atas semuanya, tuan." Ucapnya. Dean mengangguk.

"Jangan minum disana." Ucap Dean. Adara menoleh.

"Kenapa?"

"Akan banyak alkohol dan aku khawatir kau tak tahan." Ucap Dean.

Adara terdiam, namun senyumnya muncul disana. Dean khawatir?

"Aku tak ingin repot karenamu..."

Adara mengangguk. "As your wish, sir."

Dean tersenyum mendengar jawaban Adara yang memalingkan wajahnya keluar jendela.

20 menit perjalanan, mereka akhirnya tiba di tempat tujuan.

Pintu mobil dibuka si sopir, Dean dan Adara keluar.

Dean dengan setelan tuxedo hitamnya, wajah dinginnya cukup membuat beberapa orang menatapnya kagum.

Sementara Adara nampak sedikit canggung karena ia baru tahu beginilah acara para petinggi.

"Ayo..." Ajak Dean. Mereka berjalan masuk, beberapa orang menyambut mereka.

"Tuan Dean..." Sapa seseorang. Dean tersenyum. Adara baru pertama kali melihat senyum itu.

"Ini istrimu?"

Deg...

"B-bukan, tuan. Saya..." "Dia pasangan saya malam ini..." Sahut Dean.

Adara menoleh terkejut. Apa-apaan...

"Cantik sekali..." Ucap seorang rekan Dean disana. Adara hanya tersenyum kecil.

Tak lama, seseorang mendekat. "Dean..." Panggil seorang lelaki yang tak asing lagi bagi Adara.

"Randy..." Sapa Dean balas. Randy menyadari kehadiran Adara disana.

"Kau juga ikut? Kemana Risa?" Tanya Randy.

"Dia sedang di rumah. Aku memintanya untuk istirahat." Ucap Dean.

Adara diam disana. "Aahh... Begitu... Kalau begitu mari kita menikmati hidangannya. Acara utama masih 2 jam lagi."

Dean menoleh kearah Adara, memberi tanda untuk mengikutinya.

Mereka duduk di meja bundar, bertiga dengan Adara yang hanya diam karena tak tahu harus membahas apa.

Hampir dua jam dan yang dilakukan Adara hanya makan dan sesekali mengecek ponselnya.

"Kata Dean, kau mahasiswa magang?" Tanya Randy.

Beauty And The Bossजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें