3. CHAPTER 2

744K 60.8K 10.2K
                                    

Happy reading dear 🖤

Udah siap astagfiullah sama kelakuan Heaven belum?

Ohya, kalian tahu cerita ini dari mana?

Sajennya bisa banget. Ramein komen dan vote ya kan...

 Ramein komen dan vote ya kan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu kata buat mas Heaven..

heaven

Badjingan terjahat adalah pelaku yang berpura pura menjadi korban.

__

Bukannya tidur dikamarnya sendiri dia malah menyusup ke kamar cewek. Predikat minim akhlak tepat diberikan ke cowok yang bernama Heaven satu itu.

Kalau saja orang tuanya tahu pasti sudah terkena serangan jantung dadakan akibat ulahnya.

Dan...


"ALLAHUAKBAR!"

Teriakan keras menggema ruang kamar gadis itu.

Ellena begitu syok mendapati anak bujangnya tidur memeluk gadis dengan pose yang sangat meresahkan. Mana tidak pakai baju.

Mendengar pekikan keras mereka terbangun seketika. Keduanya masih dengan posisi saling memeluk, dengan nyawa yang belum seratus persen kumpul, bola mata mereka beradu saling menatap bingung.

Berfikir sejenak sebelum sadar.

"AAAA," teriak Mutia histeris. Gadis itu kemudian melepas pelukannya langsung lari kepelukan Elena.

Sedangkan si berandal Heaven memegangi kepalanya yang teramat pusing. "Shit," umpatnya lirih dengan bibir sedikit meringis.

"Ta-tante," panggilnya lirih dengan bibir gemetaran.

Gadis itu kembali menggeleng, " Mutia nggak ngapa ngapain."

Wajah lugu gadis itu ditangkup tangan Elena, "tenang, tenang dulu sayang."

Mutia sudah pucat pasi, tubuhnya langsung lemas seketika.

Nggak mungkin, pikirnya.

Mengingat tragedi tadi malam, cowok itu barulah ingat, "Fuck, gue salah masuk kamar."

"Apa lagi ini Heaven! Mau bikin Mama kamu mati muda!" bentak Elena yang begitu kecewa dengan kelakuan anaknya.

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang