21. CHAPTER 20

430K 39.1K 6.2K
                                    

Hallo dear, happy reading..

Call me kak Nara ya...

Aku harap kalian stay sama Heaven sampai akhir.

Seru nggak?

Seru dimata orang yang suka, biasa aja dimata orang yang biasa aja. Dan aku nggak bisa maksa kalian menyukai yang kalian aja nggak suka.

Enjoy ya..

Yok bisa 4k vote+ 2 k komen.


20. HEAVEN ANGRY

Ini cakep banget, aku sampe cape jerit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cakep banget, aku sampe cape jerit..

Heaven

Heaven megangkat tubuh Mutia yang gemetar duduk dilantai, dengan hati hati Heaven membawanya ke sofa yang berada ditengah tengah kamar Mutia.

"Gimana mau nikah kalo kelakuan kamu nggak bener," omel Mutia yang berpegangan pada lengan cowok itu, takut Heaven berubah pikiran tiba tiba menjatuhkan dirinya ke lantai.

Tadi Heaven begitu agresif sampai membuat Mutia ketakutan, cowok itu memang tak bisa terkontrol hormon testosteron-nya jika sudah berdua dengan Mutia. Suka bablas.

"Gue mana bisa ngerusak mahkota lo tanpa izin," sambil mengelus pelan pucuk kepala Mutia dia kemudian ikut duduk disampingnya.

"Mau janji nggak?" ucap Mutia serius.

"Buat?"

"Buat nggak ngulangin lagi. Mutia takut kalau kamu kaya gitu," dengan menarik napas pelan, cewek itu melanjutkan ucapannya "Nggak ada bedanya sama Kriss." lirihnya.

Heaven mengangguk pelan lalu kepalanya disenderkan ke sadaran sofa. Dia mendongak dan menatap langit langit kamar yang agak temaram, "Nggak janji," balas cowok itu enteng.

"Heh!" seru Mutia ikut mendongak. Tak ketinggalan tangannya memukul dada cowok itu kuat, biar makin tahu rasa.

Heaven tidak keberatan mendapat pukulan tangan kecil Mutia, sakitnya tak sebanding besar cintanya. Maklumilah kaum bucin satu itu.

"Nggak janji sama lo," ungkapnya datar. " Gue janji sama diri gue sendiri."

"Janji apa?!" tanya Mutia mempertegas.

"Janji nggak bakal ngent sebelum sah!?" jawabnya lalu menangkup gemas pipi Mutia, dikecupnya seluruh wajah kecuali bibir. Sekarang sedang mode sayang, bukan mode pengin.

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang